Depok- (Selasa, 13/09/2022) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (F.Psikologi UI) menyelenggarakan kegiatan bertajuk Workshop Big Data yang dihadiri oleh Dosen dan Mahasiswa di lingkungan F. Psikologi UI. Workshop ini membahas tentang apa itu Big Data dan bagaimana kaitannya dengan ilmu psikologi. Kemajuan teknologi saat ini sangat mungkin untuk dioptimalkan sehingga metode yang digunakan dalam ranah psikologi bisa memiliki variasi. Selain dijelaskan secara komprehensif, peserta juga akan diajak berlatih mengolah data.
Diselenggarakan selama dua hari (13/9-14/9) di Ruang Bintang, Gedung A Lantai 2, F. Psikologi UI workshop ini menghadirkan 2 narasumber. Narasumber pertama ialah Dr. Andry Alamsyah, S.Si., M.Sc yang merupakan peneliti dan profesor asosiet di Sekolah Ekonomi dan Bisnis Telkom University. Beliau juga merupakan pendiri Lab. Social Computing & Big Data dan Indonesian Data Scientist Society (AIDI). Kemudian, narasumber kedua adalah M. Apriandito Arya Saputra, M.B.A yang merupakan direktur SocialX dan dosen di Universitas Telkom dan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITM.
Workshop dibuka dengan penjelasan yang komprehensif terkait bagaimana Big Data memiliki hubungan dengan ilmu psikologi.
Data bisa menggambarkan tentang pikiran individu sehingga melalui digital footprints, kita bisa memprediksi karakteristik psikologis. Misalnya, apa yang kita lakukan di sosial media seperti menyukai suatu konten bisa memberikan gambaran bagaimana diri kita. Contoh lain adalah transaksi yang dilakukan di bank, status yang kita buat, atau aktivitas di dalam gawai bisa menggambarkan pikiran kita secara tidak langsung dikarenakan adanya pola yang seirama dari kebiasaan sehari-hari. Dalam memahami data yang ada, perlu adanya analisis lebih jauh sehingga peneliti di bidang psikologi bisa menginterpretasikannya ke dalam bentuk tingkah laku.
Andry lebih jauh menjelaskan terkait Big Data, dimana “Karakteristik penting dari Big Data adalah Volume, Variety, dan Velocity. Veracity dan Value menggambarkan kualitas data. Bentuk dari data sendiri terbagi menjadi structured data dan unstructured data. Structured data banyak digunakan oleh organisasi sebagai database sehingga biasanya bisa diolah dengan teknologi terkini. Sedangkan, unstructured data masih menjadi tantangan untuk diolah.”
Di era kemajuan teknologi ini, penemuan digital semakin beragam dan canggih. Dalam workshop dibahas juga terkait Virtual Reality (VR), sebuah teknologi yang serupa dengan dunia asli dengan melacak gerakan pengguna sehingga memberikan timbal balik balik berupa visual, audio, atau haptic. VR ini memberikan efek “immersive” karena teknologi yang memberikan penggunanya ilusi realita yang membuat nyaman. Selain VR, teknologi lain yang memberikan efek dunia nyata adalah Augmented Reality (AR), Mixed Reality (MR), dan Extended Reality (ER). Dengan demikian, bentuk aktivitas yang kita temui di kehidupan sehari-hari perlahan bisa diwujudkan dalam bentuk metaverse. Selain dengan produk-produk yang sudah disebutkan, Big Data juga berhubungan dengan Machine Learning dan Artificial Intelligence.
Kemudian penjelasan singkat dipaparkan terkait bagaimana media sosial dan kesejahteraan psikologis berkaitan. Media sosial masih memiliki dua pandangan, yaitu baik dan buruk, dikarenakan kelebihan dan kekurangan yang diberikan. Pertama, banyak orang tua yang khawatair dengan penggunaan media sosial oleh anak mereka akan memberikan dampak kurang baik, Kedua berbagai startup untuk mengembangkan kreativitas dan koneksi serta perusahaan mampu melihat bagaimana dampak produk mereka di pasaran. Ketiga, pengguna aktif dan pasif media sosial memiliki dampak yang berbeda di mana aktif lebih berkorelasi positif seperti terhadap kesejahteraan, depresi, dan eudaemonic.
Pada hari kedua, materi workshop diberikan oleh Apriandito, Dito sapaan akrabnya memaparkan materi singkat terkait bagaimana mengumpulkan data. Teknik pertama adalah adalah meng-klik dan mengunduh data yang memang dibuka secara bebas oleh website. Teknik kedua dan ketiga adalah melalui Application Programming Interface (API) dan Web Scraping. Peserta bersama-sama diajak latihan mengolah data dengan menggunakan R Clouds. Penggunaan R Clouds bertujuan untuk menyimpan data secara digital sehingga pengguna yang hendak mengolah data bisa berpindah-pindah perangkat. API sendiri terdiri dari dua yaitu Search API atau data yang bisa diperoleh 7 sampai 10 hari sebelumnya dan Stream API atau data yang bisa diambil beberapa waktu ke depan selama perangkat dan internet tidak mati. Dalam latihan workshop, peserta menggunakan data News API, platform yang menyediakan data dari seluruh dunia dan data yang dapat diambil secara gratis ataupun berbayar, sesuai dengan kebutuhan. Platform lain penyedia data media sosial berbayar adalah PantomBuster. Dari data-data tersebut, peserta belajar untuk membuat network antardata yang nantinya bisa menghasilkan suatu interpretasi dari fenomena. Dua komponen utama network adalah nodes dan edges. Workshop ditutup dengan merangkum singkat tentang materi yang diberikan dan contoh-contoh aplikasi ilmu psikologi dengan pengolahan Big Data beserta interpretasinya.