Depok, 5 Maret 2024. Fakultas Psikologi (Fpsi) Universitas Indonesia (UI) resmi menjadi mitra kerja sama strategis dalam pelaksanaan riset dengan Grab Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepahaman, pada Senin (19/2) di Aula Dasar, Gedung D, FPsi, Kampus UI Depok. Hasil riset ini nantinya akan berkontribusi terhadap standar baru proses rekrutmen calon Mitra Pengemudi, dalam upaya untuk terus meningkatkan standar keamanan Grab Indonesia yang saat ini berada di atas praktik rata-rata industri ride-hailing Indonesia.
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dr. Bagus Takwin, M. Hum., Psikolog mengatakan, “Kerja sama ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup penelitian, pendidikan, serta pengabdian masyarakat. Kami sangat mendukung upaya Grab untuk terus memberikan rasa aman dan nyaman bagi mitranya, konsumen, dan masyarakat luas. Semoga kolaborasi ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh pengguna layanan transportasi online.”
Dengan kerja sama ini, FPsi UI kini menjadi salah satu bagian dari jajaran mitra strategis yang bekerja sama dengan Grab Indonesia. Sebelumnya, Grab telah menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), UNFPA (United Nations Population Fund), Komnas Perempuan, Institut Perempuan, Forum Pengada Layanan (FPL), dan Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) dalam menyusun langkah-langkah strategis, seperti memberikan pendampingan kepada korban kekerasan seksual; memperbarui standar operasional prosedur (SOP) penanganan kasus yang terindikasi sebagai kekerasan seksual di ekosistem Grab; dan memberikan pelatihan keselamatan dan keamanan berkendara kepada Mitra Pengemudi.
Riset bertajuk “Gambaran Kekerasan Seksual dan Faktor-Faktor Risiko yang Berpotensi Menimbulkan Tindakan Pelecehan dan/atau Kekerasan Non-Seksual Maupun Seksual pada Pemberi Jasa (Mitra) Aplikasi Transportasi Dalam Jaringan (Daring)” ini akan berlangsung selama 6 bulan dan direncanakan melibatkan hingga ribuan Mitra Pengemudi di lima kota di Indonesia. Diharapkan juga, dari hasil penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi layanan Grab, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Director of Trust and Safety and GrabSupport, Grab Indonesia, Radhi Juniantino menyampaikan, “Grab menerapkan prinsip zero tolerance untuk segala bentuk kekerasan dan pelecehan. Penelitian yang akan dijalankan bersama Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) ini diharapkan dapat memberikan pemahaman komprehensif terkait faktor-faktor psikologis yang dapat memicu tindak pelecehan seksual dan non-seksual oleh Mitra Pengemudi, sehingga kami dapat melakukan tindakan preventif yang efektif dan membuat pengguna semakin merasa #PercayaAman naik Grab.”
Saat ini aplikasi Grab sendiri telah dilengkapi dengan lebih dari 20 fitur keamanan dan keselamatan yang dapat melindungi pengguna sejak proses pemesanan, selama dan setelah melakukan perjalanan. Beberapa fitur tersebut antara lain verifikasi Mitra Pengemudi dan penumpang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI), tombol keselamatan, notifikasi bagi Mitra Pengemudi untuk beristirahat, dan notifikasi apabila perjalanan tidak sesuai dengan rute yang seharusnya, serta fitur-fitur lainnya.