Memperingati Hari Alzheimer Sedunia

Tanggal 21 September merupakan peringatan Hari Alzheimer Sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit Alzheimer. Alzheimer merupakan penyakit daya ingat yang berkembang semakin buruk seiring berjalannya waktu yang mengurangi ingatan , penilaian, kognisi , dan pembelajaran sehingga mengganggu kemampuan individu dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hari Alzheimer Sedunia diperingati pertama kali pada tahun 1994 oleh organisasi  (ADI) saat konferensi tahunan di usia organisasi mereka yang ke-10 tahun. ADI menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi dan asosiasi untuk menyelenggarakan berbagai acara terkait peringatan ini. Individu dan organisasi yang memiliki kepedulian terhadap isu ini dapat berpartisipasi dengan menjangkau asosiasi Alzheimer negara masing-masing untuk saling bersinergi.

Never too early, never too late” menjadi tema peringatan tahun ini. Tema ini bertujuan untuk memprioritaskan peran penting pemahaman faktor-faktor risiko dan upaya-upaya meminimalisir risiko untuk menunda dan mencegah terjadinya Alzheimer. Sejauh ini tidak ada satu faktor risiko dominan sebagai penyebab penyakit Alzheimer. Kombinasi beberapa faktor risiko sangat memungkinkan untuk saling memengaruhi. Faktor-faktor risiko tersebut adalah usia, genetik bawaan, lingkungan, gaya hidup, dan keadaan kesehatan. Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat berkembang tanpa disadari selama bertahun-tahun sampai terjadinya gejala.

Mengutip laman Alzheimer’s Indonesia, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir faktor risiko terjadinya penyakit Alzheimer. Hal yang bisa dilakukan antara lain, menjaga kesehatan jantung dengan pilihan gaya hidup sehat, bergerak berolahraga produktif, mengkonsumsi asupan bergizi seimbang, bersosialisasi dan beraktivitas positif, serta menstimulasi otak. Menstimulasi otak perlu dilakukan secara fisik, mental, maupun spiritual untuk membentuk sel saraf otak baru dan memperkuat hubungan antar sel saraf otak. Hal ini dapat menangkal dampak berbahaya dari penyakit Alzheimer.

Dalam psikologi, terdapat Psikologi Geriatri yang mempelajari tentang bagaimana proses penuaan memengaruhi kehidupan mental, fisik, dan sosial di masa akhir kehidupan. Fokus bidang ini cenderung membahas tentang perawatan individu yang berusia 65 tahun ke atas. Penyakit Alzheimer merupakan salah satu masalah medis yang cukup familiar di bidang ini dan sering terjadi pada pasien lanjut usia. Psikologi Geriatri mengintegrasikan teknik terapeutik dalam konseling klinis untuk pengobatan penyakit Alzheimer. Integrasi ini membuat dinamika antara komponen emosional dan kognitif dari penyakit yang menyerang lansia dapat diidentifikasi. Dengan demikian hal tersebut dapat membantu pasien Alzheimer untuk mengatasi dan mengenali penyakitnya secara emosional maupun fisik.

Selamat Memperingati Hari Alzheimer Sedunia!

We are using cookies to give you the best experience. You can find out more about which cookies we are using or switch them off in privacy settings.
AcceptPrivacy Settings

GDPR

× Whatsapp Fakultas