Kenali Tanda Anak Jadi Korban Bully dan Cara Mencegahnya
Kesadaran atas pentingnya pencegahan bully kembali digalakkan, terlebih gaung #JusticeForAudrey yang menjadi korban pengeroyokan siswa SMA di Pontianak makin keras terdengar.
Bullying atau perundungan merupakan suatu tindakan yang terjadi saat seseorang atau sekelompok orang sengaja merencanakan ingin menyakiti secara fisik, verbal, atau psikologis. Ini bisa menimpa siapa saja dan kapan saja tanpa pandang gender.
Dr. Dipl.Psych. Ratna Djuwita, dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menjelaskan walau kesannya perempuan yang seringkali muncul terekspos jadi korban bully, sebetulnya laki-laki juga banyak yang menjadi korban perundungan.
“Mungkin karena (kasus bully pada perempuan lebih banyak terdengar) perempuan kan umumnya lebih tidak berani melawan, tetapi anak laki bisa saja karena tidak divideo saja. Banyak kok,” jelas Ratna.
Berdasarkan keterangan Ratna, bully terjadi sebab adanya ketidaksetaraan power atau kekuasaan pada perundung dan korban. Pelaku bully umumnya akan memilih anak-anak yang memiliki percaya diri yang kurang. Selain itu, anak yang kurang pandai bergaul serta bersosialisasi juga rawan jadi sasaran.
“Sebenarnya bukan karena miskinnya si korban atau bukan karena dia minoritas tetapi karena kepribadiannya lemah makanya pelaku tahu dia bisa nih jadi aku jadikan korban,” kata Ratna, “salah satu pencegahnya adalah jika dia memang rawan dibully jangan kemana-mana sendiri, usahakan selalu punya teman, serta biasanya anak remaja yang dibully itu dia tidak berani cerita ke orang karena dia sendiri malu mengakui keadaannya,” sambungnya.
Nah jika sudah begitu, orangtua dan lingkungan juga harus peka pada tanda-tanda yang ditunjukkan anak. Bantu anak sehingga ingin bercerita tentang pengalaman yang menimpanya.
Sumber: https://idnews.co.id/kenali-tanda-anak-jadi-korban-bully-dan-cara-mencegahnya/