Kenali Fase Karier dalam Hidup, Bisa Ditingkatkan dengan Soft Skill

Kenali Fase Karier dalam Hidup, Bisa Ditingkatkan dengan Soft Skill

JAKARTA – Setiap orang memiliki pilihan dan jalan karier yang berbeda. Tahukah kamu, ada cara untuk meningkatkan karier agar lebih baik di masa depan. Salah satunya dengan mengasah soft skill.

Apakah saat ini kamu menjalani karier sesuai dengan yang kamu cita-citakan? Atau malah tengah mengalami hambatan karier? Atau bahkan baru akan mulai berlayar? Di bulan-bulan Agustus dan September ini, beberapa kampus baru saja mewisuda lulusan baru yang akan bersiap memasuki dunia baru sebagai calon karyawan. Nah, sejauh mana persiapan kalian?

Karier seringkali diartikan hanya sebatas pekerjaan. Nyatanya, definisi karier lebih luas daripada itu. Tahukah kalian kalau karier telah lama diteliti dalam ilmu psikologi? Salah satu ahli dalam bidang karier, Donald Super (1980) mendefinisikan karier sebagai kombinasi dan urutan peran-peran yang dimainkan seseorang selama masa hidupnya. Super bersama rekan peneliti lainnya mengemukakan lima tahapan utama perkembangan karier yang pada setiap tahapan dicirikan dengan tiga atau empat tugas perkembangan sesuai usia seseorang.

Fase-Fase Karier

  1. Growth

Growth (sekitar usia 4-13 tahun), seseorang akan mulai memiliki kesadaran tentang masa depan, meningkatkan kontrol akan dirinya, meyakinkan diri sendiri untuk bisa mencapai sesuatu di sekolahnya, dan mendapatkan sikap dan perilaku yang baik.

  1. Exploration

Selanjutnya adalah tahap Exploration (14-24 tahun), pada tahap ini seseorang akan mulai memilih dan merencanakan preferensi karir sementara, menentukan karir spesifik, dan menyelami pilihan karir tersebut dengan menyelesaikan pengembangan kompetensi agar bertahan pada karir yang dipilih.

  1. Establishment

Tahap berikutnya, Establishment (25-44 tahun), yang pada tahap ini seseorang akan mengamankan suatu posisi di organisasi dengan berusaha menyesuaikan persyaratan yang ada dan menampilkan pekerjaan secara memuaskan. Selain itu, seseorang akan semakin memiliki sikap kerja yang positif, kebiasaan produktif, dan hubungan kerja yang baik, serta memperoleh tanggung jawab baru pada level yang lebih tinggi.

  1. Maintenance

Kemudian, masuk pada tahap Maintenance (45-65 tahun), yaitu saat seseorang akan berusaha mempertahankan apa yang sudah dicapai dengan terus-menerus mengembangkan kompetensi dan berinovasi pada rutinitas pekerjaan. Seseorang juga sesekali akan mencari tantangan baru.

  1. Disengagement

Terakhir, Disengagement (di atas 65 tahun), yang pada tahap akhir ini seseorang akan bertransisi menuju keluar dari dunia kerja dan akan merasakan energi dan minat yang menurun terhadap pekerjaan. Seseorang juga akan secara bertahap melepaskan diri aktivitas pekerjaan dan mulai fokus pada perencanaan masa pensiun.

Pentingnya Soft Skill

Pertanyaan penting, kapan sebaiknya kita mempersiapkan karier? Jawabannya adalah sedini mungkin. Menurut tahapan karier yang telah dijelaskan sebelumnya, pada setiap rentang usia terdapat perkembangan diri yang harus dipenuhi. Dimulai dari sejak fase anak hingga dewasa akhir, tingkat perkembangan diri yang harus dicapai terus meningkat. Terdapat proses mental, dinamika psikologis, dan pengambilan keputusan yang semakin kompleks seiring meningkatnya tahapan. Selama kamu memahami dan mencapai target pada setiap tahapan, maka hal tersebut akan menjadi bekal yang sangat berharga untuk perjalanan karir kamu ke depannya. Karena itu, dapat disimpulkan semakin matang persiapan yang kita lakukan maka perjalanan karier akan semakin terarah dan tujuan karier lebih mudah tercapai.

Persiapan karier tentu terkait dengan bagaimana kita harus membekali diri dengan hard skill dan soft skill yang mendukung. Hard skill biasanya mencakup kemampuan teknis, pengalaman, dan ketajaman yang memungkinkan kamu melakukan pekerjaan secara efisien. Di sisi lain, soft skill melibatkan aspek perilaku antar individu seperti kerja sama, etika bisnis, inisiatif, dan kecerdasan emosional yang membantu kamu terlibat secara positif dalam lingkungan kerja dan membuat sukses dalam pekerjaan.

Saat ini telah terjadi perubahan paradigma dalam lingkungan kerja. Pada era industri terdahulu, perusahaan sangat fokus untuk merekrut dan mengembangkan pegawai berdasarkan ranah keterampilan teknisnya. Namun, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, lingkungan kerja mengalami perubahan drastis yang mendorong pemahaman baru mengenai pentingnya keseimbangan antara hard skill dan soft skill. Hal ini diperkuat oleh dampak pandemi COVID-19. Perusahaan dituntut untuk cepat melakukan penyesuaian proses bisnis dan cara kerja mereka. Kamu akan dituntut untuk tetap produktif walaupun tidak secara langsung mendapat pengawasan dari supervisor. Selain itu, hubungan kita dengan rekan kerja juga harus tetap terjalin agar kolaborasi tetap berjalan baik. Oleh karena itu, diperlukan ada beberapa soft skill yang wajib untuk dimiliki.

Kamu juga sebaiknya menyadari bahwa soft skill tidak bisa dibentuk dalam sekejap. Agar mampu menampilkannya dengan baik, diperlukan pemahaman mendalam dan praktek rutin dalam penggunaannya sehingga menjadi kebiasaan dari sikap kerja kita. Ibaratnya semakin dini kamu mempelajari soft skill maka kamu akan menguasai lebih cepat soft skill tersebut. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri dibandingkan dengan rekan kerjamu. Terkait dengan tahapan perkembangan karir, sangat wajar di usia awal karir untuk terus mengeksplorasi karena memang pada tahapan awal karir, seseorang masih perlu banyak menggali potensi dirinya.

 Tips Kembangkan Soft Skill

  1. Mulai dari Diri Sendiri

Pertama, mulailah dari dalam diri kamu sendiri. Saat interview kerja, biasanya kamu akan diminta untuk menyebutkan beberapa kelebihan dan kekuranganmu. Jadikan momen tersebut sebagai langkah awal untuk memahami apa yang dibutuhkan diri kamu untuk berkembang. Untuk menambah insight, kamu bisa juga menanyakan kepada teman-temanmu tentang hal-hal baik dan hal yang butuh perbaikan dari dirimu sehingga perspektifnya menjadi lebih objektif. Tidak berhenti sampai di situ, tugasmu kemudian untuk mempertahankan yang sudah baik dan membuatnya konsisten muncul dalam perilaku kerjamu. Kemudian, minta masukan dari mereka cara yang mungkin bisa dilakukan untuk memperbaiki hal yang belum optimal.

  1. Update

Selalu update informasi mengenai kebutuhan soft skill di dunia kerja. Cari tahu apa kebutuhan soft skill di posisimu dan bahkan soft skill dasar di tempatmu bekerja. Kamu juga bisa menanyakan bagaimana perusahaan mengukur skill para karyawannya kepada bagian SDM/HR. Hal ini akan membantu kamu untuk bisa mengetahui penguasaan soft skill kamu secara akurat dan mengasah area pengembangannya. Kebutuhan soft skill tentu relatif antar perusahaan. Namun, setidaknya ada beberapa soft skill dasar yang secara riset memang selalu dibutuhkan di dunia pekerjaan dan relevan dengan perkembangan bisnis saat ini. Melansir penelitian Fletcher & Thornton (2023) yang berjudul The Top 10 Soft Skills in Business Today Compared to 2012, berikut adalah daftar soft skill yang relevan dengan perkembangan bisnis saat ini: komunikasi, respectful, adaptif, integritas, kemampuan bersosialisasi, optimis, percaya diri, disiplin, kerja sama, dan inisiatif. Kamu bisa menjadikannya acuan sebagai parameter dan seberapa menguasainya kamu dalam aspek-aspek tersebut.

  1. Konseling

Ketiga, kamu bisa mengoptimalkan layanan-layanan yang disediakan oleh bagian HR/SDM untuk karyawannya. Misalnya saja, konseling. Melalui layanan ini, kamu bisa berdiskusi mengenai kendala pekerjaan yang kamu hadapi sampai menggali prospek-prospek karier untukmu ke depan yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhanmu. Selain itu, perbanyaklah berinteraksi dengan karyawan-karyawan. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menemukan Mentor yang siap membimbingmu dalam pekerjaan. Kamu juga bisa menyerap lesson learned pengalamannya dan meminta bantuan dalam menetapkan target karier. Keterampilan berkomunikasi dan membangun hubungan interpersonal terasah!

  1. Proaktif

Terakhir, yang tidak kalah penting kembali lagi pada diri kamu sendiri. Mulailah proaktif untuk mencari berbagai sumber pengembangan diri baik di dalam maupun luar pekerjaan seperti sertifikasi kompetensi, pelatihan, seminar/workshop, kompetisi, bahkan klub hobi dan komunitas sosial. Kalau saat ini kamu masih mahasiswa, kamu bisa mengusahakan diri kamu untuk mengikuti program magang/ praktik kerja lapangan yang banyak disediakan oleh perusahaan-perusahaan. Hal ini membantu kamu untuk bisa mendapatkan dan mengasah keempat hal sebelumnya lebih awal.

Dengan keterbukaan informasi di era saat ini, semakin mudah untuk mengeksplorasi dan memperoleh semua kesempatan itu. Kita bisa mencuri “start” untuk meningkatkan soft skill sekalipun kita “orang baru” atau “calon orang baru” di tempat kerja. Selamat berlayar di tahap kehidupan kalian yang baru. Terus semangat, kalian pasti bisa!

 

Ditulis oleh:

Rofiq Iqbal, S.Psi

Didik Iswahyudi, S.Psi

Dr. Arum Etikariena, M.Psi., Psikolog

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Sumber: https://edukasi.okezone.com/read/2023/09/14/65/2882984/kenali-fase-karier-dalam-hidup-bisa-ditingkatkan-dengan-soft-skill?page=1