Doktor F. Psikologi UI Teliti Peran Stres Eksternal, Dyadic Coping, Attachment dan Ideologi Peran Gender dalam Memprediksikan Kepuasan Pernikahan Pasangan Bekerja Berpendidikan Tinggi di Perkotaan

Depok, 22 Juli 2022. Sejalan dengan perubahan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya, pola pernikahan juga mengalami pergeseran yang cukup signifikan. Pada pernikahan modern, suami dan istri memiliki posisi yang lebih setara sehingga tanggung jawab mencari nafkah dan mengasuh anak cenderung dilakukan bersama-sama. “Kondisi sebagai pasangan bekerja di perkotaan merupakan kondisi yang rentan akan stres, seperti stres pekerjaan, pengasuhan anak, menjalin relasi pernikahan, hingga tanggung jawab sehari-hari lainnya,’ ujar Pingkan C.B Rumondor dalam acara Promosi Doktor Program Studi Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (F. Psikologi UI), dengan judul disertasi “Peran Stres Eksternal, Dyadic Coping, Attachment dan Ideologi Peran Gender dalam Memprediksikan Kepuasan Pernikahan Pasangan Bekerja Berpendidikan Tinggi di Perkotaan”, yang dilaksanakan pada hari Senin (21/07).

Dalam pemaparannya, Pingkan menyampaikan bahwa fenomena tersebut penting untuk diteliti, terutama terkait faktor-faktor penting yang dapat membantu pasangan mengelola stres dan mempertahankan kepuasan pernikahan, dimana dinamika hubungan stress, dyadic coping dan kepuasan pernikahan dapat dijelaskan dengan systemic transactional model (STM). Lebih lanjut Pingkan menjelaskan bahwa STM  adalah model yang sesuai untuk menjelaskan bagaimana pasangan secara bersama-sama (dyadic coping) pada kesejahteraan individu dan keberfungsian suatu hubungan, termasuk kepuasan pernikahan dan mencakup dimensi common dyadic coping yang menekankan kebersamaan pasangan dalam menghadapi stres.

Penelitian ini bertujuan menguji peran dyadic coping (penanganan stres bersama pasangan) dan attachment (kelekatan emosional pada pasangan) dalam melindungi kepuasan pernikahan dari dampak negatif stres eksternal. Partisipan penelitian ini adalah  pasangan bekerja berpendidikan tinggi di perkotaan dengan ideologi peran gender tradisional dan non-tradisional. Pertanyaan penelitian dijawab dengan menggunakan pendekatan mixed methods untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai mekanisme penanganan stres bersama pada pasangan dengan kepuasan pernikahan tinggi dan rendah.

Penelitian yang dilakukan Pingkan menghasilkan beberapa fakta menarik bahwa dyadic coping dan attachment merupakan faktor-faktor penting yang berpengaruh pada kepuasan pernikahan. Attachment insecure berbanding terbalik dengan kepuasan pernikahan, namun tidak berperan sebagai moderator yang melindungi kepuasan pernikahan dari efek negatif stres eksternal. Oleh karena itu kemampuan pasangan dalam mengelola stres secara bersama-sama perlu terus dikembangkan untuk melindungi kepuasan pernikahan dari stres eksternal. Disamping itu, kepuasan pernikahan juga turut dipengaruhi oleh konteks budaya yang membentuk keyakinan suami-istri mengenai pembagian peran berdasarkan jenis kelamin.

Temuan lainnya adalah berdasarkan data yang diperoleh juga dapat disimpulkan bahwa Systemic Transactional Model, yang menjelaskan bagaimana dyadic coping dapat mengurangi dampak stres eksternal terhadap kepuasan pernikahan, dapat diaplikasikan pada konteks Indonesia, khususnya pada pasangan bekerja berpendidikan tinggi di perkotaan dengan ideologi peran gender non-tradisional.

Hasil penelitian ini juga dapat menjadi landasan untuk pengembangan intervensi penanganan stres bersama pasangan dengan memperhatikan kekhasan ideologi peran gender pada pasangan bekerja berpendidikan tinggi di perkotaan. Temuan ini mengingatkan konselor/terapis yang menangani pasangan bekerja untuk memberikan edukasi tentang pentingnya mengembangkan kemampuan dyadic coping, seperti memberikan dukungan, mendiskusikan solusi masalah bersama-sama, dan mendengarkan dengan empati. Konselor/terapis juga perlu memahami ideologi peran jender pada pasangan agar dapat mengedukasi pasangan mengenai dampak ideologi peran gender terhadap penanganan stres bersama yang kurang adaptif.

Sidang Promosi Doktor Pingkan C.B Rumondor diketuai Dekan F.Psikologi UI Dr. Bagus Takwin, M.Hum., Psikolog, dengam Promotor Dr. Adriana Soekandar, M.S., Psikolog., dan Ko-Promotor Drs. R. Urip Purwono, M.Sc., Ph.D., Psikolog. Tim penguji dalam sidang tersebut adalah Prof. Dr. Guritnaningsih, Psikolog (Ketua) dan 4 anggota tim penguji yakni Prof. Dr. Sofia Retnowati, M.S., Psikolog, Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si., Dr. Yudiana Ratna Sari M.Si., Psikolog, Dr. Imelda Ika Dian Oriza, M.Psi., Psikolog. Pingkan C.B Rumondor merupakan salah satu pengajar di Universitas BINUS.

(Md)