Depok– Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menggelar sidang terbuka Promosi Doktor atas nama Fitriani Yustikasari Lubis, secara online via zoom, Kamis (14/01/2021).
Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Dr .Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A., Psikolog, dengan Promotor Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, M.M, Psikolog, Kopromotor Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi, Psikolog, Drs. Urip Purwono, M.Sc, Ph.D, Psych. Ketua Penguji dan Tim Penguji Dra. Winarini Wilman, M.Ed.St., Ph.D., Psikolog (Ketua), Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A., Psikolog., Prof. Dr. Hendriati Agustiani, M.Si., Psikolog., Dr. Seto Mulyadi, M.Si., Psikolog., Dra. Farida Kurniawati, M.Sp.Ed., Ph.D., Psikolog.
Disertasi yang diangkat oleh Promovendus “Hubungan Perfeksionisme Maladaptif dengan Prestasi Akademik: Studi tentang Peranan Persepsi Ekspektasi Significant Others, Self-Compassion dan Goal Adjustment pada Mahasiswa Berbakat Intelektual”.
Mahasiswa berbakat intelektual merupakan aset potensial untuk berhasil di bidangnya, meski demikian tidak semuanya mengalami keberhasilan tersebut. Aspek sosial emosi ditemukan sebagai sumber dari kendala, terutama akibat perfeksionisme yang merupakan karakteristik dominan di mahasiswa berbakat intelektual. Dampak negatif perfeksionisme semakin nyata di masa Perguruan Tinggi, terutama terkait pencapaian prestasi akademik. Perfeksionisme didefinisikan sebagai standar diri yang tinggi sebagai suatu keharusan untuk mencapai hasil yang sempurna, dan akan menjadi masalah jika diikuti dengan evaluasi diri yang kritis (Frost dkk., 1990). Dilihat dari perkembangan perfeksionisme individu berbakat, standar diri dibentuk secara mandiri dan dinamikanya menjadi adaptif atau maladatif dipengaruhi oleh persepsi ekspektasi significant others.
Dalam penelitian ini diajukan tesis “Perfeksionis maladaptif dan prestasi akademik akan dipengaruhi oleh persepsi ekspektasi significant others (guru dan teman sebaya) sebagai faktor pembentuk dan akan mengalami penurunan dampak negatif ketika self-compassion dan goal adjustment ikut berperan di dalam hubungan antara perfeksionisme maladaptif dan prestasi akademik pada mahasiswa berbakat intelektual”.
Metode penelitian menggunakan pendekatan mixed-method; explanatory sequential design. Pada tahap kuantitatif data diperoleh dari delapan puluh enam responden mahasiswa berbakat intelektual yang telah disaring melalui pemeriksaan psikologi yang dilakukan tim peneliti. Data diperoleh melalui pemberian kuesioner: (1) pelaporan nilai IPK, (2) Skala Persepsi Ekspektasi Guru; (3) Skala Persepsi Ekspektasi Teman Sebaya, (4) Frost Multidimensional Perfectionism Scale, (5) Self-Compassion Scale, dan (6) Goal Adjusment Scale. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menguji mediated moderated model menggunakan PROCESS Hayes model 14, IBM SPSS Statistic 21.0. Pada tahap kualitatif digunakan metode wawancara semi terstruktur terhadap delapan responden yang dipilih dari tahap pertama.
Data kualitatif dianalisis dengan coding sesuai tema yang muncul dan dilakukan proses penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menemukan kondisi persepsi ekspektasi guru dan teman sebaya dihayati sebagai keinginan menghindari kekecewaan, yang terbukti secara empiris berdampak pada prestasi akademik ketika perfeksionisme maladaptif sebagai mediator. Selain itu, ketika terdapat dinamika self-compassion dan goal adjustment sebagai moderator, pengaruh perfeksionisme maladaptif melemah terhadap prestasi akademik. Sementara kondisi persepsi ekspektasi guru dan teman sebaya dihayati positif atau memberatkan terbukti tidak berpengaruh secara signifikan pada hubungan perfeksionisme maladaptif dan prestasi akademik. Hasil diperkuat dengan temuan pada tahap 2 kualitatif, yaitu perfeksionisme mengganggu prestasi akademik, persepsi ekspektasi guru dan teman sebaya memperkuat sikap perfeksionisme, dan kemampuan untuk menerima kesalahan (self-compassion) dan kemampuan melepaskan sementara tujuan utama (goal disengagement) dapat mengurangi dampak negatif perfeksionisme pada prestasi akademik.
Diharapkan temuan dari penelitian ini dapat dimanfaatkan pada proses pembelajaran yang melibatkan mahasiswa berbakat intelektual, dosen disarankan untuk memberikan ekspektasi akademik yang dihayati secara personal ditujukan pada diri mahasiswa berbakat. Pada proses konseling mahasiswa berbakat intelektual perfeksionis yang mendapatkan prestasi akademik rendah, konselor dapat memahami peranan ekspektasi guru dan teman sebaya. Selain itu, konselor dapat mengarahkan mahasiswa berbakat intelektual untuk mengembangkan keterampilan self-compassion sedang dan goal disengagement tinggi, sehingga dapat menurunkan dampak perfeksionisme maladaptif dan mahasiswa berbakat intelektual berhasil mendapatkan prestasi akademik yang diharapkan.
Setelah mempertahankan disertasinya, Tim Penguji memutuskan mengangkat Fitriani Yustikasari Lubis sebagai Doktor ke 159 yang dihasilkan oleh Program Studi Ilmu Psikologi jenjang Doktor Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, dan Doktor ke 117 yang lulus setelah Program Studi Ilmu Psikologi jenjang Doktor dikembalikan ke Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dengan predikat Sangat Memuaskan.