JAKARTA – Bagi kalian, teman-teman pelajar, pasti sudah sangat familiar dengan ujian. Yap, ujian adalah salah satu hal yang membuat khawatir, takut, cemas, atau bahkan panik. Apalagi jika yang akan dihadapi adalah ujian kenaikan kelas.
Pasti tidak sedikit dari teman-teman yang akhirnya begadang untuk belajar. Tapi, tidak sedikit juga yang meskipun sudah belajar mati-matian, tetap belum bisa mengerjakan ujian dengan baik.
Mungkin teman-teman menjadi penasaran. Apakah ada cara mudah untuk belajar dan menghadapi ujian kenaikan kelas? Sayangnya, tidak ada! Tapi, bukan berarti ujian kenaikan kelas tidak bisa dilewati, loh!
Ini dia beberapa cara “mudah” yang bisa teman-teman lakukan untuk menghadapi ujian kenaikan kelas.
Membuat Target yang Realistis, Bukan Target yang Sempurna
Sebelum belajar untuk ujian, cobalah buat target yang menantang tapi juga realistis dan mungkin untuk tercapai. Misalnya, jangan buat target yang terlalu sempurna seperti nilai 100 atau menjadi peraih nilai tertinggi pada setiap mata pelajaran. Target-target seperti ini malah akan membuat kita stress, tertekan, dan sulit menikmati proses belajar. Buatlah target yang bisa memotivasi kita belajar tapi juga tidak membuat kita tertekan atau terlalu kepikiran.
Singkirkan Berbagai Gangguan
Kenali hal-hal yang bisa mengganggu proses belajar kita dan singkirkan hal-hal tersebut jika memang bisa. Contohnya adalah gadget, televisi, dan game. Tapi, jangan terlalu memikirkan gangguan dari hal-hal yang tidak bisa kita kontrol.
Misalnya seperti keadaan darurat atau hal-hal mendesak lainnya. Cukup fokus saja pada hal-hal yang bisa kita kontrol atau kita kendalikan.
Metode Belajar 1: The Feynman Technique
Salah satu metode belajar yang cukup populer dan dianggap efektif adalah The Feynman Technique. Pada dasarnya, metode ini mengajarkan kita untuk “jika ingin memahami suatu hal dengan baik, maka coba jelaskan hal tersebut dengan sederhana”.
Artinya, setiap selesai belajar, coba jelaskan kembali materi yang baru saja dipelajari seakan-akan kita sedang menjelaskannya kepada anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Kita bisa menggunakan tulisan, coret-coretan, atau alat perekam untuk kemudian membantu mengevaluasi penjelasan kita.
Jika kemudian kita masih menemukan hal-hal rumit atau sulit dipahami dari penjelasan tersebut, maka kita harus mempelajari lagi materi tersebut dan menjelaskannya ulang.
Metode Belajar 2: Mind Mapping
Jika kamu suka dan lebih mudah memahami hal-hal dalam bentuk gambar dan warna-warna lucu, maka teknik ini patut kamu coba. Mind mapping atau membuat peta konsep adalah metode belajar di mana kita membuat visualisasi dari ide-ide utama yang sedang kita pelajari. Ingat, hanya ide-ide utama, ya!.
Hindari menulis terlalu banyak kata karena dapat membuat kita pusing dan membuat visualisasinya terlalu penuh atau sulit dibaca. Cukup pilih ide-ide utama kemudian sambungkan satu ide dengan ide yang lain hingga membentuk sebuah peta konsep yang jelas.
Nah, kita bisa menggunakan peta konsep tersebut sebagai panduan untuk mengulang atau mengingat-ingat kembali materi yang sudah dipelajari, deh!
Metode Belajar 3: Retrieval Practice
Metode belajar ini pada dasarnya adalah teknik mengingat menggunakan alat bantu seperti kertas dan flashcards. Caranya adalah dengan menulis berbagai pertanyaan penting terkait materi yang sedang kita pelajari. Kemudian, kita mencoba untuk menjawab setiap pertanyaan dan menuliskan jawabannya pada kertas atau flashcards yang ada.
Dengan begitu, kita bisa menilai jawaban kita sendiri. Jika sudah selesai dan masih ada pertanyaan yang belum bisa dijawab, kita bisa kembali mempelajari tersebut. Kemudian, kita mencoba kembali menjawab pertanyaan yang masih tersisa dan menuliskan kembali jawabannya.
Hal ini lebih efektif dibandingkan hanya bertanya dan menjawab dengan berbicara saja tanpa alat bantu apa pun.
Mengatasi Stress dan Kecemasan karena Ujian
Sudah menjadi rahasia umum kalau ujian kenaikan kelas membuat stress dan cemas seakan-akan ujian tersebut adalah urusan hidup dan mati. Hal ini wajar mengingat bahwa ujian kenaikan kelas memang berperan penting dalam masa depan akademis teman-teman.
Oleh karena itu, stress dan cemas ketika akan menghadapi ujian tidak bisa dihindari. Tapi, jangan berkecil hati! Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, lho, untuk mengatasi kecemasan dan stress tersebut dengan baik.
Pertama adalah menyiapkan diri sebaik mungkin. Jika teman-teman sudah menyiapkan diri dengan baik dan mengikuti setiap pembelajaran di kelas dengan maksimal, maka kalian sudah cukup siap untuk menghadapi ujian. Jadi, jangan lagi terlalu cemas.
Justru yang seharusnya dilakukan selanjutnya adalah tidur dengan cukup, konsumsi makanan bergizi, dan mengisi waktu dengan hal-hal menyenangkan seperti bermain dengan teman, melakukan hobi, atau berkumpul dengan keluarga. Kita bukan robot, kita adalah manusia biasa. Mari kita nikmati kehidupan ini dengan bersenang-senang.
Hal lain yang bisa teman-teman lakukan adalah rutin melakukan berbagai teknik menenangkan diri seperti meditasi dan latihan pernapasan. Meditasi dapat meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan mengembalikan energi. Sementara latihan pernapasan sederhana dapat mengatasi rasa panik dan kecemasan.
Terakhir, jangan sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Berikan kata-kata penyemangat pada diri sendiri seperti “Aku pasti bisa!” dan “Tidak apa-apa, aku sudah bekerja keras!”. Siapkan hadiah untuk diri sendiri jika ujian sudah selesai sebagai apresiasi atas usaha yang sudah teman-teman lakukan, misalnya dengan makan makanan enak, menonton film kesukaan, atau pergi jalan-jalan bersama orang terdekat.
Jika teman-teman sudah berusaha keras, maka apapun hasilnya pantas untuk diberikan apresiasi dan penghargaan. Jadi, jangan takut lagi menghadapi ujian kenaikan kelas, ya. Kalian pasti bisa!
Ditulis oleh:
Khairunnisa Fahira Dumbi, S.Psi
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia