Depok–Rabu(19/02/2020) Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia melaksanakan Sidang terbuka Promosi Doktor atas nama Santy Yanuar Pranawati, di Ruang Aula Gd. D F.Psi UI.
Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Dr .Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A., Psikolog, dengan Promotor Dr. Adriana Soekandar Ginanjar, M.Sc., Psikolog, Kopromotor Dr. Rudolf Woodrow Matindas, Psikolog, Dr. Elizabeth Kristi Poerwandari, M.Hum.., Psikolog (Ketua Penguji), dan Tim Penguji Prof. Irwanto, Ph.D., Psikolog, Dra. Clara R.P.Ajisukmo, MA.,Ph.D., Psikolog, Dra. Dharmayati B. Utoyo, MA.,Ph.D.,Psikolog, Dra Winarini Wilman, M.Ed.St., Ph.D.,Psikolog, Dr. Lucia Retno Mursitolaksmi, M.Si., M.Sp.Ed., Psikolog.
Disertasi yang diangkat oleh Promovendus, berjudul ” Dinamika Keterlibatan Remaja Perempuan dalam Prostitusi: Kajian Teori Pengambilan Keputusan Rasionalitas Terbatas”. Usaha penanganan kasus perdagangan manusia untuk tujuan seksual komersial telah banyak dilakukan, namun saat ini praktik prostitusi semakin kompleks. Individu terlibat prostitusi tidak hanya karena korban organisasi kriminal perdagangan manusia, melainkan karena individu tersebut memasuki dunia prostitusi tanpa paksaan dan tekanan dari pihak lain. Praktik-praktik prostitusi yang seperti ini justru lebih kompleks dan sulit untuk diungkap, sebab promosi dan transaksi bisa dilakukan sendiri, yang antara lain juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, terutama penggunaan telepon genggam.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk memahami secara mendalam tentang bagaimana dinamika keterlibatan remaja perempuan dalam prostitusi, melalui kajian teori pengambilan keputusan rasionalitas terbatas. Individu yang melakukan pengambilan keputusan dengan rasionalitas terbatas memiliki kondisi-kondisi yang dapat membatasi untuk membuat keputusan yang “ideal” (Kaufman, 1999; Barros, 2010; McFall, 2015; Felin, Koenderink, & Krueger, 2017).
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh remaja memiliki karakteristik berorientasi jangka pendek, lebih mementingkan hasil, dan bukan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga keputusan-keputusan yang diambil justru membawa remaja masuk ke dalam permasalahan yang lebih dalam.
Dalam konteks remaja perempuan yang terlibat prostitusi, salah satu keterbatasan yang menjadikannya rentan untuk terlibat dalam prostitusi adalah kondisi ‘kehilangan keperawanan’. Nilai-nilai moral tertentu di dalam masyarakat memainkan peranan penting dalam penelitian terkait seksualitas perempuan, salah satunya adalah ‘nilai keperawanan’ atau ‘kesucian’ (Baumeister & Twenge, 2002; Tolman, 2012).
Budaya patriarki yang mendominasi dalam beberapa konteks budaya membentuk konsep di dalam masyarakat, dimana memiliki kondisi ‘perawan’ berarti memiliki moral dan harga diri yang tinggi (Steblea, 2010). Terlebih, perempuan yang sudah tidak perawan mungkin akan direndahkan atau dihina. Penistaan atau penghinaan seksual semacam ini, dapat menyebabkan kecenderungan perempuan untuk melibatkan diri dalam prostitusi (Reid, 2011).
Penelitian ini terdiri dari studi pendahuluan dan studi utama. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif dan non-partisipatif. Wawancara mendalam dilakukan terhadap 8 remaja perempuan yang terlibat prostitusi sebelum usia 18 tahun. Kriteria lain yang ditentukan adalah berasal dari keluarga yang tidak mengalami kesulitan ekonomi pada saat remaja tersebut terlibat prostitusi.
Studi pendahuluan dilakukan dengan menggunakan pendekatan etnografi, dimana peneliti mengikuti kegiatan sehari-hari di lingkungan tempat tinggal, di lingkungan prostitusi, ataupun di lokasi-lokasi lain yang berkaitan dengan kegiatan para remaja, selama lebih kurang 3 bulan. Selain itu peneliti juga hidup bersama dengan partisipan dalam satu kamar kos selama 1 bulan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif di beberapa lokasi prostitusi dan wawancara mendalam terhadap 3 remaja perempuan yang terlibat prostitusi. Hasil studi pendahuluan menunjukkan adanya gambaran yang kompleks pada kehidupan remaja yang terlibat protitusi, khususnya terkait dengan interaksi dengan keluarga, lingkungan temannya, dan juga kondisi psikologis yang membuat remaja semakin rentan untuk terlibat prostitusi.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih dalam tentang bagaimana dinamikan keterlibatan remaja ke dalam dunia prostitusi, maka dilakukan studi utama dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pada studi utama dilakukan wawancara mendalam terhadap 5 remaja perempuan yang masih aktif terlibat prostitusi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja perempuan memiliki beberapa kondisi yang membatasi rasionalitasnya dalam proses mengambil keputusan sehingga rentan untuk terlibat prostitusi. Kondisi-kondisi tersebut adalah pengalaman hidup remaja, karakteristik tahapan usia remaja, dan ‘kondisi tidak perawan’ pada remaja perempuan. Saran praktis yang dapat diusulkan antara lain adalah penanganan terhadap remaja korban perdagangan seksual komersial perlu difokuskan terkait dengan kondisi psikologisnya. Seperti, masalah yang berkaitan dengan pengalaman menyakitkan di masa lalu, yang membuat remaja rentan untuk terlibat prostitusi.
Setelah mempertahankan disertasinya, Tim Penguji memutuskan mengangkat Santy Yanuar Pranawati sebagai doktor ke-156 yang dihasilkan oleh Program Studi Ilmu Psikologi jenjang Doktor Fakultas Psikologi UI, merupakan Doktor ke-1 yang lulus ditahun akademik genap 2019/2020 dan Doktor ke-114 yang lulus setelah Program Studi Ilmu Psikologi jenjang Doktor dikembalikan ke Fakultas Psikologi UI dengan predikat Sangat Memuaskan. (Md)