Keputusan untuk menjadi wirausahawan didasari oleh dua alasan, yaitu atas dasar opportunity dan necessity. Wirausahawan opportunity adalah individu yang memutuskan untuk berwirausaha karena minat pribadi untuk memanfaatkan peluang bisnis, sedangkan wirausahawan necessity adalah individu yang memilh berwirausaha karena kondisi terpaksa atau terdesak. Melalui eksplorasi tehadap berbagai fak tor yang dianggap menentukan keberhasilan wirausaha, kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa peluang keberhasilan wirausahawan opportunity lebih baik daripada wirausahawan necessity, namun penelitian-penelitian tersebut belum memberikan hasil yang konklusif. Fakta juga menunjukan bahwa terdapat individu yang memulai berwirausaha atas dasar keterdesakan ekonomi, namun dapat menunjukkan keberhasilan dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya.
Disertasi ini mengajukan argument bahwa wirausahawan necessity juga memiliki peluang berhasil yang sama dengan wirausahawan opportunity. Dengan menggunakan kuesioner, faktor individu, yaitu identitas wirausaha, entrepreneurial passion, pengenalan peluang, dan pengambilan risiko yang diduga berperan penting dalam menentukan keberhasilan wirausaha, diuji pada kelompok wirausahawan necessity dan opportunity yang telah menunjukkan keberhasilan dalam aktivitas bisnisnya. Ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari keempat faktor tersebut pada wirausahawan necessity dan opportunity.
Hasil penelitian mendukung argument bahwa wirausahawan necessity juga memiliki peluang berhasil yang sama dengan wirausahawan opportunity. Kondisi opportunity dan necessity hanya merupakan titik awal dalam memulai berwirausaha, tetapi katagorisasi ini seharusnya tdak dijadikan pembeda dalam memprediksi keberhasilan wirausaha individu.
Hasil penelitian tersebut dipaparkan oleh Ismarli Muis, di Ruang Auditorium Gd.H Fakultas Psikologi pada Rabu, 12 Juli 2017. Bertindak sebagai ketua tim sidang Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A.,Psikolog ; Ketua Tim Penguji oleh Dra. Corrina D.S. Riantoputra, M.Com., Ph.D., dengan anggota tim penguji Prof. Dr. Mochamad Enoch Markum, Prof.Dr. Martani Huseini, Dr.Wilman Dahlan Mansoer, M.Org.Psy, Dr.Silverius Y.Suharso ; Dra. Julia Suleeman, M.A, M.A., Ph.D. (promotor); Prof.Dr. Benedicta Prihatin Dwi Riyanti (Ko-promotor ).
Setelah mempertahankan disertasinya, Tim Penguji memutuskan mengangkat Ismarli Muis sebagai doktor ke 134 yang dihasilkan oleh Program Studi Ilmu Psikologi jenjang Doktor Fakultas Psikologi UI, dan merupakan Doktor ke-92 yang lulus setelah Program Studi Ilmu Psikologi jenjang Doktor dikembalikan ke Fakultas Psikologi UI dengan predikat Sangat Memuaskan.