Damar Prasetya, yang akrab disapa Damar merupakan Lulusan Terbaik Berpredikat Summa Cumlaude Semester Genap 2023-2024 dari Program Studi Psikologi Terapan Program Magister Peminatan Psikologi Anak Usia Dini. Damar berhasil meraih IPK sempurna 4,00 setelah menyelesaikan studinya di Fakultas Psikologi UI. Ia merasa senang, bersyukur, dan lega telah menyelesaikan pendidikan magister di Fakultas Psikologi UI. Sebelumnya, Damar menempuh studi Magister Sains Kedokteran Klinis serta Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak hingga kini bergelar dr. Damar Prasetya, Sp.A., M.Sc., M.Psi.T. Ia memutuskan melanjutkan studi kembali di Program Studi Psikologi Terapan Anak Usia Dini untuk melengkapi keilmuan dan perannya sebagai dokter spesialis anak.
Damar merasakan suasana baru yang sangat menyenangkan terkait iklim pendidikan di Fakultas Psikologi UI. Ia dikelilingi teman-teman yang memiliki semangat belajar tinggi dan saling melengkapi satu sama lain untuk belajar. Di kelas perkuliahan sendiri, selain praktisi-praktisi pendidikan, terdapat pula dua dokter spesialis lain yang menjalani perkuliahan dengan sungguh-sungguh meskipun masih tetap berpraktik sebagai dokter. Dosen yang mengajar juga merupakan ahli di bidangnya dan memiliki reputasi riset yang sejalan dengan keahliannya. Tak hanya itu, terdapat kunjungan lapangan dan dosen tamu yang semakin melengkapi pemahaman akan mata kuliah yang diajarkan. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan komitmen Fakultas Psikologi UI untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam hal teori dan implementasinya di kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
“Saya bersyukur sekali belajar dengan suasana yang menyenangkan dan suportif dari teman-teman sekelas dan dosen-dosen pengajar. Iklim pendidikan tersebut membantu saya untuk belajar dan bisa lulus dengan baik. Dosen-dosen kami memfasilitasi kami agar dapat memahami suatu konsep dengan baik sehingga makin membuat kami tertarik mendalami ilmu psikologi anak usia dini. Untuk bisa lulus di tengah banyak kesibukan yang ada sebenarnya sudah membuat saya senang, adapun nilai baik yang didapatkan semerta-merta menjadi bonus atas jerih payah dan waktu yang sudah dikeluarkan. Saya percaya memang nilai bukan segalanya, tapi tampaknya nilai yang baik bisa jadi salah satu pertanda bahwa kita sungguh-sungguh melakukan sesuatu,” ucap Damar ketika menceritakan pengalaman berkuliahnya.
Menjadi seorang dokter anak, membuat Damar membutuhkan ilmu untuk memahami aspek-aspek manusiawi selain aspek kedokteran dari penyakit manusia. Dalam mengobati pasiennya, Damar merasa perlu memahami manusia dan faktor-faktor sekitarnya lewat ilmu psikologi. Selain itu, Damar membutuhkan ilmu psikologi untuk karier dan dirinya sendiri yang sudah menjadi seorang ayah. Damar ingin menjadi yang terbaik untuk dirinya sebagai orang tua.
Menurut Damar, Program Psikologi Terapan Peminatan Psikologi Anak Usia Dini Fakultas Psikologi UI merupakan program yang tepat untuk menunjang kariernya sebagai dokter spesialis anak. Program ini mengajarkan untuk memecahkan masalah yang ada di pekerjaan dan kehidupan sehari-hari dengan teori-teori psikologi. Melalui program ini, Damar memiliki banyak pengetahuan mengenai teori-teori dasar psikologi, misanya psikologi perkembangan dan psikologi anak. Saat menghadapi masalah, Damar dapat menganalisis dan mengatasinya dengan teori-teori yang sudah ia pelajari. Setiap langkah yang diambil dalam pekerjaannya, memiliki dasar-dasar ilmiah yang diharapkan dapat lebih efektif untuk diterapkan. Dalam memberikan pendapat, ia bisa menjelaskan secara medis maupun secara psikologis dengan dasar ilmiah. Selain itu, ia juga dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anaknya sendiri maupun pasiennya. Ia dapat memahami apa itu bermain, mengajari anak bermain dengan baik dan tepat sekaligus mengarahkan individu dewasa bagaimana mengajari anak untuk bermain sesuai perkembangannya.
Sebagai dokter spesialis anak, Damar sering menghadapi kasus pasien anak yang tidak ingin minum obat. Salah satu penyebabnya adalah rasa takut dan trauma minum obat saat masih bayi. Untuk mengatasinya, Damar menggunakan teori psikologi, yakni shaping. Shaping adalah pembentukan perilaku baru dengan cara memperkuat perilaku yang diinginkan secara bertahap. Shaping dimulai dengan penggunaan pipet berisi air putih, kemudian bertahap diganti menjadi jus buah. Setelah anak menyukainya, pipet berisi jus buah diganti dengan vitamin yang manis. Sampai akhirnya pipet tersebut diganti dengan obat yang perlu dikonsumsi oleh anak.
Damar sangat merekomendasikan Program Psikologi Terapan Peminatan Psikologi Anak Usia Dini bagi seluruh praktisi atau siapapun yang berkarier di bidang terkait anak-anak. Program ini merupakan program yang masih jarang di universitas di Indonesia, namun sangat membantu dan memenuhi kebutuhan penerapan teori di dunia anak-anak. Dengan program ini, praktisi dapat memiliki perspektif baru dalam memandang anak secara keseluruhan. Perspektif tentang anak tidak hanya semata anak sehat atau sakit, namun juga memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak. Melalui program ini, berbagai pihak dapat bertindak dan menjawab setiap permasalahan secara ilmiah. Bagi Damar, anak merupakan individu yang perlu diperhatikan berbagai aspek kehidupannya oleh semua pihak.
Selama menempuh studi S2 di Fakultas Psikologi UI, Damar mengelola waktunya dengan bijak. Ia tetap berpraktik sebagai seorang dokter anak dan juga menjalani peran sebagai seorang suami dan ayah bagi dua anaknya. Sebagai dokter anak, ia mengatur jadwal praktiknya di luar jam perkuliahan. Selama berkuliah, ia lebih sering menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai transportasinya. Di setiap perjalanan di KRL, Damar menggunakan waktunya untuk membaca serta mendengarkan teori-teori perkuliahannya dari youtube dan podcast. Damar selalu menyempatkan waktu untuk belajar dalam keadaan apapun.
Di setiap mata kuliah, ia selalu pastikan membaca dan mendalami bab satu setiap buku. Menurutnya, bab satu merupakan konsep dasar teori yang cukup membantu dirinya memahami materi mata kuliah secara keseluruhan meskipun memiliki keterbatasan waktu untuk membaca seluruh bab. Saat mendapatkan tugas, Damar sudah memikirkan konsep garis besar tugasnya sejak hari pertama, meskipun tugas tersebut tidak langsung dikerjakan. Dengan memikirkan tugasnya sejak hari pertama, cara tersebut dapat menjadi “aha moment” yang mendorong munculnya ide-ide. Dengan demikian, dapat mempercepat waktu pengerjaan tugas karena sudah memiliki kerangka konsep garis besar sejak hari pertama pemberian tugas.
Setiap mahasiswa pasti memiliki mata kuliah favorit yang membuat dirinya bersemangat untuk berkuliah. Mata kuliah tidak hanya sebagai sumber pengetahuan, tetapi juga menjadi jendela untuk mengeksplorasi berbagai hal. Fungsi Kognitif dan Mental Manusia, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti, serta Filsafat Ilmu Pengetahuan menjadi beberapa mata kuliah favorit Damar. Di mata kuliah Fungsi Kognitif, Damar belajar bagaimana pikiran manusia bekerja, manusia berkonsentrasi, cara manusia mengingat, proses melihat, proses kognitif pengambilan keputusan, bagaimana keputusan tersebut dipengaruhi oleh fungsi sosial, serta terciptanya bahasa oleh manusia. Di mata kuliah Pendidikan Moral dan Budi Pekerti, Damar belajar perkembangan moral anak, bagaimana cara untuk membentuk anak menjadi individu yang berkarakter dan bermoral, serta mengidentifikasi manusia yang bermoral. Pada mata kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan Damar merasa kesulitan dan harus belajar lebih keras untuk memahaminya. Namun, ia sangat menyukai mata kuliah tersebut karena ia mendapatkan banyak insight tentang kehidupan di dunia ini. “Jika masalah di dunia ini dapat diselesaikan dengan ilmu alam, tidak mungkin ada kemiskinan atau peperangan dan lain-lain. Oleh karena itu, dunia ini membutuhkan ilmu-ilmu sosial dan kolaborasi ilmu-ilmu lain. Manusia harus saling bekerja sama untuk dapat memecahkan masalah secara bersama-sama, ” merupakan salah satu insight yang ia dapatkan dari mata kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan.
Sebagai lulusan Magister Psikologi Terapan, Damar mengangkat judul “Efektivitas Fast Training Terhadap Pengetahuan dan Efikasi Diri Guru Pendidikan Anak Usia Dini dalam Melakukan Pertolongan Pertama Anak” sebagai penelitian tesisnya. Dalam penelitiannya, Damar menemukan bahwa guru pra- sekolah sudah banyak yang dilatih dan memiliki pengetahuan dalam memberikan pertolongan pertama pada anak. Namun, guru-guru belum memiliki kepercayaan diri dan keyakinan untuk dapat merealisasikannya dalam bentuk tindakan. Menurut teori Efikasi Diri oleh Albert Bandura, dalam melakukan sesuatu tidak hanya memerlukan pengetahuan, tetapi juga perlu terampil dan memiliki keyakinan yang perlu dibentuk dan diperhatikan.
Tidak hanya melalui penyusunan tesis, Damar juga melakukan penelitian pribadi setiap tahun sesuai dengan minat dan fenomena yang terjadi di sekitarnya. Ia secara sukarela menggunakan dana pribadi untuk setiap kebutuhan risetnya. Hal ini Damar lakukan karena ia sangat menyukai riset dan memiliki minat untuk berkontribusi dan membantu masyarakat. Saat ini, Damar sedang melakukan penelitian tentang pola pemakaian gawai pada anak dan hambatan antara pengetahuan Ibu dan implementasinya oleh Ibu. Pada situasi ini, seorang Ibu sudah mengetahui bahwa pemakaian gawai pada anak bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan. Namun, realita yang terjadi adalah para Ibu tetap memberikan gawai pada anaknya karena terdesak keadaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari penggunaan gawai yang berlebihan pada anak dan cara mengatasinya. Penelitian ini akan dipresentasikan di akhir tahun 2024 pada pertemuan ilmiah Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja.
Berkuliah dan menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi UI merupakan pengalaman berharga bagi Damar. Setiap mahasiswa diperhatikan kelebihan, kekurangan, profesi, serta masalah yang dihadapi di bidang pekerjaannya. Hal tersebut dilakukan agar dosen-dosen Fakultas Psikologi UI dapat membantu dan membekali mahasiswa dari berbagai latar belakang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di masyarakat. Dengan demikian, para mahasiswa kembali ke masyarakat dengan ilmu yang sudah disesuaikan dengan konteks profesi masing-masing.
“Di Psikologi Terapan, teman-teman rata-rata sudah bekerja. Di kelas kami ada tiga dokter spesialis, ada satu kepala sekolah, ada guru macem-macem. Jadi kita dateng ke Fakultas Psikologi UI dengan membawa masalah yang ada di tempat kerja kami, terus kami cocokin sama teori dan kita pulang untuk bawa teori-teori tersebut untuk bisa memecahkan masalah yang ada di praktik kami sehari-hari. Jadi itu bukti bahwa program ini berguna sekali sesuai namanya Psikologi Terapan,” ucap Damar.