Workshop “Perspektif Psikologis mengenai Skizofrenia”
Skizofrenia adalah salah satu gangguan psikologis yang mempengaruhi aspek kognitif, perasaan dan tingkah laku seseorang. Skizofrenia ditandai dengan pikiran atau pengalaman yang tidak terhubung dengan realitas (adanya halusinasi dan delusi), berbicara atau berperilaku yang tidak terorganisasi, menurunnya partisipasi dalam aktivitas sehari-hari, kesulitan dalam konsentrasi, dan sebagainya. Di Indonesia sendiri kasus skizofrenia lebih dari 150.000 kasus per tahun. Penanganan yang tepat masih menjadi isu yang cukup besar, khususnya di Indonesia. Masih banyak orang dengan skizofrenia yang dipasung atau diasingkan untuk menanganinya. Ternyata penanganan tersebut membatasi kemampuan adaptasi dan kontak dengan lingkungan sosial, yang justru sangat penting dalam penanganan orang dengan skizofrenia. Penanganan yang tepat masih menjadi pembahasan yang cukup sengit, mengingat apa sebenarnya penyebab skizofrenia masih belum jelas diketahui, namun kombinasi genetik, lingkungan, serta perubahan kimia dan struktur otak dapat memainkan peran dalam menyebabkan skizofrenia.
Menghadirkan Dr.phil. Edo S. Jaya, M.Psi., Psikolog sebagai narasumber, Sabtu, 6 Oktober 2018 Fakultas Psikologi UI selenggarakan Workshop “Perspektif Psikologis mengenai Skizofrenia”. Beliau merupakan Psikolog Klinis, Peneliti dan Dosen di Fakultas Psikologi UI, Doktor dari Universitat Hamburg, Jerman dengan penelitian mengenai mekanisme munculnya skizofrenia secara psikologis. Beliau juga merupakan Founder Indonesian Psychological Healthcare Center (Indopsycare). Beliau membagikan materi mengenai skizofrenia, mulai dari penyebab, gejala, perkembangannya, dan teknik penanganannya. Dalam workshop ini dipaparkan bagaimana penyebab gejala, dan perkembangan skizofrenia, serta pemaparan teknik penyembuhan skizofrenia yaitu Cognitive Behavioral Therapy for Psychosis. Kegiatan ini juga menghadirkan Orang Dengan Skizofrenia (ODS), Osse Kiki dan Harmoko S., yang membagikan pengalamannya terkait skizofrenia dan pengalamannya menjalani terapi psikologis Cognitive Behavioral Therapy for Psichosis.