Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Fakultas Psikologi UI 2024- Kolaborasi Dalam Harmoni

Majelis Permusyawaratan Mahasiswa atau yang dikenal dengan MPM merupakan organisasi atau lembaga legislatif dan yudikatif kemahasiswaan yang ada di Fakultas Psikologi UI. Singkatnya, MPM merupakan lembaga yang membuat kebijakan/peraturan terkait kemahasiswaan serta mengawasi pelaksanaannya. Tiga nilai utama yang dibawakan oleh MPM di tahun 2024, yaitu keterbukaan, kolaboratif, dan aktif. Selain itu, terdapat tiga budaya yang diterapkan disingkat sebagai 3P, yaitu Proaktif, Progresif, dan Profesional. “Kolaborasi Dalam Harmoni” menjadi tagline yang diusung pada periode kepengurusan tahun 2024 ini.   

Berbicara tentang organisasi mahasiswa di kampus, biasanya yang terbayang di pikiran orang-orang adalah BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). MPM dan BEM sama-sama merupakan organisasi mahasiswa di kampus namun organisasi yang berbeda. Perbedaan utama MPM dan BEM terletak di fungsinya. MPM menjalankan fungsi legislatif, yudikatif, pengawasan, aspirasi, suksesi, dan kaderisasi sedangkan BEM menjalankan fungsi eksekutif. Sebagai contoh, MPM yang menyusun Pedoman Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa (PDIKM) Fakultas Psikologi UI, mengawasi dan memberikan masukan atas kebijakan dan hasil kerja BEM, serta memberikan pembinaan, persiapan, dan pembekalan kepada mahasiswa baru Fakultas Psikologi UI (kaderisasi). MPM juga melaksanakan Pemilihan Umum untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua BEM. Adapun BEM bertugas merencanakan serta melaksanakan program dan kegiatan kemahasiswaan. Dapat dikatakan, MPM berada di balik layar dan BEM yang terjun langsung menjalankan.  

MPM Fakultas Psikologi UI dipimpin oleh seorang Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris Jenderal yang diemban oleh mahasiswa Fakultas Psikologi UI. MPM diketuai oleh Ikhwanul Walya Yuwono (Anul- angkatan 2021). Violeta Rachma Shalisinda (Vio-angkatan 2021) membantu Anul sebagai Wakil Ketua MPM untuk bertanggung jawab atas komisi-komisi MPM. Komisi yang ada di MPM, yaitu Komisi Hukum, Komisi Pengawasan, Komisi Suksesi dan Kaderisasi (Sudesi), Komisi Riset dan Aspirasi. Sedangkan Lyza Aulia (Lyza-angkatan 2021) membantu sebagai Sekretaris Jenderal untuk bertanggung jawab atas biro-biro yang ada di MPM. Biro yang ada di MPM, yaitu Biro Keuangan, Biro Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Biro Kesekretariatan (Kestari), Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM). 

Sebagai pemimpin MPM, Anul, Vio, dan Lyza berkomitmen untuk mengembangkan program-program yang mendukung pengembangan akademik dan non-akademik mahasiswa. Hal tersebut diterapkan secara nyata dimulai dari hal kecil di internal MPM itu sendiri, yakni adanya kalender akademik yang dirancang oleh biro kesekretariatan untuk mengetahui kesibukan akademik para anggota MPM. Anul, Vio, dan Lyza ingin menjadikan MPM sebagai wadah organisasi untuk mengembangkan diri sekaligus menjadi organisasi yang ramah kegiatan perkuliahan para anggotanya. Sebanyak dan sebesar apapun tanggung jawab sebagai anggota MPM, mereka juga mahasiswa yang memiliki tanggung jawab akademik. Dengan adanya kalender akademik, kegiatan anggota MPM dapat disesuaikan dengan kegiatan akademik.  

Untuk mendukung kebutuhan mahasiswa, MPM juga bergerak dengan aksi nyata melalui pembuatan dan penyusunan Undang-Undang Kesejahteraan Mahasiswa dan Undang-Undang sengketa organisasi/lembaga. Inovasi lain juga dilakukan oleh MPM di periode kepengurusan tahun 2024 ini. Pada tahun ini, MPM membuat podcast “Psylaw” yang dapat disaksikan melalui Youtube MPM Psikologi UI. Psylaw singkatan dari Psychology law yang merupakan podcast singkat dari komisi hukum MPM. Podcast ini membahas tentang MPM secara lebih mendalam sehingga MPM dapat berinteraksi dan berkomunikasi langsung dengan para mahasiswa sesuai perkembangan teknologi.  

Pada periode kepengurusan 2024 ini, MPM menginisiasi kebijakan golongan mahasiswa pada status Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) dari “aktif dan biasa” menjadi “5 golongan”  (golongan 1-5). Status golongan ini perlu dimiliki mahasiswa untuk dapat mengikuti organisasi dan kepanitiaan di lingkungan fakultas maupun universitas. Selain itu, MPM melaksanakan Rapat Dengar Pendapat secara offline untuk mempererat hubungan pihak MPM dan lembaga kemahasiswaan di Fakultas Psikologi UI. Beberapa inovasi MPM lainnya di tahun ini, yaitu penggunaan platform channel discord untuk komunikasi anggota MPM, adanya tracker publikasi, dan optimalisasi komisi riset/aspirasi melalui penjaringan aspirasi ke mahasiswa secara berkala.  

Dalam menjalankan fungsi kaderisasi, MPM memiliki  salah satu program unggulan, yakni Kegiatan Mahasiswa Baru (Kamaba). Kamaba merupakan kegiatan masa orientasi dan pengenalan kampus di Fakultas Psikologi UI. Mahasiswa baru diperkenalkan dengan lingkungan Fakultas Psikologi UI, diajarkan etika-etika akademis, dibekali skill-skill yang dibutuhkan selama perkuliahan, dan dipupuk rasa solidaritasnya dengan teman-teman satu angkatan dan teman-teman lainnya. Sebagai contoh, mahasiswa baru akan diajarkan cara membuat esai sesuai aturan penulisan dan format akademik di bidang psikologi, yakni American Psychological Association atau yang disebut dengan APA Style. Semua rangkaian kegiatan dirancang agar mahasiswa baru dapat beradaptasi dan mengetahui apa saja yang perlu dilakukan saat menjalani perkuliahannya.  

Menurut Anul, Vio, dan Lyza, Fakultas Psikologi UI sangat mendukung kebutuhan MPM sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan. Fakultas Psikologi UI, khususnya tim kemahasiswaan fakultas memberikan dan menghargai kebebasan MPM untuk berpendapat. Terdapat banyak kesempatan untuk bertemu dalam forum untuk berdiskusi tentang masalah atau kebutuhan mahasiswa terkini. Menurut mereka, kemudahan akses dan keterbukaan fakultas dalam berkomunikasi merupakan hal yang sangat berarti bagi MPM maupun bagi kebutuhan mahasiswa.  

Sebagai pemimpin organisasi yang juga merupakan mahasiswa dengan segala tugas akademik dan non-akademiknya, Anul, Vio, dan Lyza merasa bangga dan senang bisa berkontribusi melalui MPM. Sebagai Ketua MPM, Anul merasa tanggung jawab ini memberikannya kesempatan untuk mengembangkan keterampilan, komunikasi, dan kerja sama tim. Sebagai Wakil Ketua MPM, Vio menganggap MPM sebagai wadahnya untuk melewati banyak tantangan dan mendapatkan pembelajaran yang tidak akan ia sesali di kemudian hari. Sebagai Sekretaris Jenderal, Lyza menjadikan kesempatan ini sebagai sebuah kehormatan dan pembelajaran untuk mengasah hard skill dan soft skill. Anul, Vio, dan Lyza memilih mengemban amanah besar ini karena ingin berdedikasi, berkontribusi, dan membuat perubahan positif untuk Fakultas Psikologi UI. Menurut mereka, Fakultas Psikologi UI merupakan tempat yang memanusiakan manusia. Dosen, mahasiswa, dan karyawan sangat menghargai dan memberikan ruang bagi MPM untuk terus berkontribusi.  

“Semoga MPM dapat menjalin hubungan yang kolaboratif dan produktif dengan mahasiswa dan seluruh sivitas akademika, mendorong kolaborasi yang bermanfaat bagi semua pihak dan meningkatkan kesejahteraan mahasiswa,” ungkap Anul, Ketua MPM Fakultas Psikologi UI 2024.