Dalam psikologi, terdapat cabang psikologi, yakni Psikologi Olahraga. Prof. Dr. Moch. Enoch Markum merupakan salah satu Psikolog Olahraga di Indonesia yang juga merupakan dosen dan Guru Besar Fakultas Psikologi UI. Prof. Enoch memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan luas dalam mengembangkan olahraga di Indonesia melalui ilmu psikologi. Prof. Enoch menaruh minat yang besar pada olahraga dan merasa bahwa bidang tersebut masih belum optimal pengembangannya. Padahal penerapan ilmu psikologi di bidang olahraga sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan prestasi dan mengatasi masalah psikologis/mental atlet.
Menurut Prof. Enoch, masih banyak kesalahpahaman mengenai Psikologi Olahraga di Indonesia. “Psikologi hanya untuk atlet berprestasi tinggi, hanya dibutuhkan oleh atlet yang mengalami gangguan mental, Psikolog Olahraga yang boleh menangani atlet hanya Psikolog yang memiliki banyak prestasi olahraga” merupakan beberapa pemahaman yang beredar mengenai Psikologi Olahraga Indonesia. Padahal pada kenyataannya, banyak permasalahan non-teknis yang dihadapi oleh atlet-atlet Indonesia, seperti adanya atlet yang memiliki kecemasan tinggi, rasa takut akan kekalahan, serta terganggunya konsentrasi karena masalah-masalah pribadi yang sedang dihadapi. Di sinilah psikologi berperan untuk membantu atlet menghadapi permasalahan tersebut dan tetap memaksimalkan prestasinya dalam keadaan apa pun.
Dalam menjalankan tugasnya, terdapat tiga kategori peran Psikolog Olahraga, yaitu sebagai “clinician”, “educator”, dan “researcher”. Prof. Enoch menjelaskan beberapa contoh hal-hal yang ditangani oleh Psikolog Olahraga berdasarkan kategori tersebut. The Clinical Sport Psychologist bertugas mengatasi frustasi, kecemasan, sport drop out, depresi, serta keadaan psikologis atlet saat mengalami cedera dan melewati masa rehabilitasi. The Educational Sport Psychologist memberikan edukasi agar olahraga menjadi hal yang menyenangkan dan meningkatkan kualitas hidup, serta memberikan masukan kepada pelatih maupun atlet tentang teknik yang digunakan. The Research Sport Psychologist mengembangkan ilmu pengetahuan sport and exercise psychology melalui penelitian-penelitian yang salah satu manfaatnya adalah untuk membantu optimalisasi performa atlet.
Di Indonesia, penelitian Psikologi Olahraga masih jarang dilakukan. Berbeda dengan di luar negeri, penelitian ini sudah banyak dilakukan. Prof. Enoch menggambarkan beberapa topik penelitian Psikologi Olahraga. Ada yang membahas tentang McClelland’s Human Motivation Theory. Dari tiga motivasi yang ada di individu, seorang atlet perlu memiliki need for achievement yang paling dominan agar mencapai performa dan prestasi terbaiknya. Pada Sport Psychology, penelitian difokuskan pada performa, misalnya performa atlet dapat dipengaruhi oleh adanya tingkat stres yang tinggi pada suasana kompetitif. Pada Exercise Psychology, difokuskan pada sisi rekreasi, misalnya individu yang teratur melakukan jogging akan lebih ceria, kinerjanya lebih baik, dan tidak cepat cemas.
Dalam pengembangan prestasi atlet di Indonesia, Psikologi Olahraga masih sering dianggap tidak penting karena aspek psikis menjadi prioritas terakhir setelah aspek lainnya, yaitu fisik, teknik, taktik, dan strategi. Pada aspek fisik terdapat tim nutrisi dan dokter olahraga untuk mendukung performa atlet. Pada aspek taktik dan strategi terdapat tim pelatih untuk meningkatkan prestasi atlet. Aspek psikis baru akan diperhatikan ketika ada masalah khusus muncul, seperti atlet yang sulit berkonsentrasi karena masalah pribadi. Padahal konsentrasi menjadi hal penting bagi atlet karena semua atlet perlu melewati, baik proses persiapan maupun saat pertandingan itu sendiri. Dengan kata lain, kemampuan konsentrasi atlet tidak bisa dilatih dan dikuasai secara instan.
Selain membahas tentang Psikologi Olahraga dalam konteks atlet, Prof. Enoch juga berbagi pengetahuan mengenai olahraga sebagai tren gaya hidup di masyarakat. Terkait hal ini, the educational sport psychologist perlu berperan dan diberdayakan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga. Atlet-atlet berprestasi juga perlu berpartisipasi dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk mengenalkan prestasi olahraga sejak dini kepada para siswa. Selain ke sekolah, atlet juga perlu mendatangi kantor atau berbagai lembaga untuk mengenalkan olahraga kepada masyarakat dari berbagai kalangan. Pihak sekolah juga perlu memfasilitasi minat olahraga siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang menjadi komponen valid penilaian prestasi siswa. Oleh karenanya, minat olahraga juga perlu ditumbuhkan sejak dini dengan penyediaan “infrastruktur mini” untuk anak-anak, seperti lapangan bola basket mini yang mudah dijangkau oleh anak-anak.
Untuk mendukung pengembangan Psikologi Olahraga, program pendidikan S2 di bidang Psikologi Olahraga sangat diperlukan di Indonesia. Program ini dapat membantu memenuhi kebutuhan Psikolog Olahraga di Indonesia, membekali individu untuk menjadi seorang Psikolog Olahraga yang kompeten serta mumpuni pengetahuannya, dan dapat membantu Indonesia untuk mensejajarkan tenaga Psikolog Olahraganya dengan tenaga Psikolog Olahraga negara-negara lain. S2 Psikologi Olahraga akan membekali individu dengan mata kuliah tentang cedera, konseling, desain penelitian dan statistika, etika, etiket, dan kode etik dalam dunia olahraga. S2 Psikologi Olahraga sendiri merupakan program pascasarjana multientri yang terbuka bagi lulusan S1 dari berbagai disiplin ilmu. Program ini sudah dibuka di Fakultas Psikologi UI.
Sebagai orang yang sudah mengabdi dan berkontribusi di bidang Psikologi Olahraga, Prof. Enoch memiliki harapan besar untuk pengembangan Psikologi Olahraga di Indonesia. Prof. Enoch memiliki keinginan agar Fakultas Psikologi UI menjadi institusi pendidikan Psikologi Olahraga di Indonesia yang memiliki Center of Excellence in Sport Psychology. Center of Excellence ini akan menjadi pusat pengembangan Psikologi Olahraga di Indonesia yang memiliki laboratorium Psikologi Olahraga/penelitian, layanan konseling, dan Psychological Skills Training. Center of Excellence ini diharapkan memiliki jurnal Psikologi Olahraga yang bereputasi tinggi. Selain itu, juga akan menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai asosiasi maupun lembaga olahraga untuk mendukung pengembangan Psikologi Olahraga di Indonesia.
“Semoga Psikologi Olahraga bisa lebih dipahami manfaatnya dan dianggap penting keberadaannya. Indonesia diharapkan memiliki banyak Psikolog Olahraga, baik melalui program pendidikan Rekognisi Pembelajaran Lampau maupun maupun pendidikan formal jenjang magister. Masyarakat juga bisa lebih memahami paradigma lain selain ‘kalah-menang’, tapi hargai juga perjuangan pelatih dan atlet sebagaimana mereka juga manusia biasa sama seperti kita. Psikologi Olahraga menerima dan membantu para atlet sebagai manusia seutuhnya dengan segala dinamika masalahnya, namun tetap mencapai prestasi terbaik melalui olahraga sebagai jalan hidupnya,” ungkap Prof. Enoch dengan semangatnya.