JAKARTA – Sebagian mahasiswa mampu menarik perhatian para dosen dan mendapatkan julukan anak kesayangan atau mahasiswa kesayangan. Biasanya, selain rajin dan cerdas, mereka juga memiliki nilai plus di mata dosen. Bagaimana sih cara disayang dosen?
Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga berinteraksi dengan orang lain adalah suatu kebutuhan. Kampus merupakan salah satu wadah bagi mahasiswa (biasanya berada pada rentang usia remaja menuju dewasa) untuk berinteraksi dengan teman sebaya maupun orang yang lebih tua, termasuk menjalin interaksi dengan dosen. Seringkali interaksi mahasiswa dan dosen terkesan kaku dan satu arah. Lalu kalau ada mahasiswa yang berusaha mendekati dosen, caranya jadi terkesan “cari muka”, biar nilainya aman atau punya poin ‘tambahan’ di mata dosennya. Hmmm… apa iya seperti itu?
Ternyata, ada beberapa tips dan trik nih buat mahasiswa, khususnya mahasiswa baru, dekat dengan dosen tanpa “cari muka”. Gimana caranya ya?
Tips Jadi Mahasiswa Kesayangan Dosen
- Punya Nilai Diri
Pertama, cari tahu value atau nilai diri kita. Ketika kita memahami nilai diri kita, ini akan membantu kita untuk tampil lebih percaya diri tanpa “dibuat-buat” alias tampil apa adanya dengan pembawaan nilai diri yang memang ingin kita tunjukkan kepada orang lain.
- Jujur
Kedua, berinteraksi dengan jujur dan tulus! Waah, kalau kita paham tentang nilai diri kita, pasti kita akan berusaha untuk tidak merendahkan diri kita dengan menjadi “penjilat”. Alhasil, saat berinteraksi dengan orang lain, kita akan terus berusaha untuk jujur dan tulus. Misalnya, saat dosen terlihat kesulitan dan butuh bantuan, kita bisa membantu sesuai kebutuhan dosen tersebut, tanpa mengharap imbalan dapat nilai tambahan. Di sini, kepekaan juga dilatih loh!
- Terbuka
Ketiga, menunjukkan keterbukaan diri. Sebagai mahasiswa wajar sebenarnya kalau ada perasaan “takut” saat berhadapan dengan dosen, tapiii… jangan sampai ketakutan itu membuat kita menutup diri dari peluang dan kesempatan yang ada untuk dapat membangun relasi yang hangat dengan dosen. Bersikap sopan, santun, dan tersenyum saat pertama kali bertemu juga termasuk menunjukkan keterbukaan diri. Kemudian, membuka diri juga bisa dilakukan dengan menerima umpan balik dari dosen. Hal lain yang perlu diingat, membuka dirinya jangan kebablasan sampai bikin dosen risih yaaa…, misalnya, tiba-tiba mengganggu privasi dosen dan atau membuka privasi diri sendiri secara berlebihan. No way!
So, mudahkan? Intinya, just be yourself. InsyaAllah gak akan terkesan “carmuk”.
Lakukan segalanya dari hati dan penuh kesadaran (be mindful)… seperti quote yang beredar “sesuatu yang dilakukan dari hati, akan menyentuh hati-hati yang lainnya”. Kehangatan itu menular… jadi, hubungan yang baik bisa terjalin kalau kitanya pun menunjukkan sikap hangat terhadap orang lain, termasuk kepada dosen.
Ditulis oleh:
Hasna Hafizhah Salma, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia