Masih Newbie Dalam Public Speaking? Coba Lakukan 5 Hal Ini

JAKARTA – Public speaking adalah keahlian yang sangat penting di dunia profesional. Tak heran banyak bermunculan kelas-kelas atau kursus yang mengajarkan keahlian public speaking.

Keahlian ini dapat membantu seseorang untuk dapat mengomunikasikan ide dan pikirannya kepada tim, atasan, customer atau klien secara efektif. Seseorang dengan kemampuan public speaking yang baik biasanya akan dilihat sebagai orang yang percaya diri, kompeten dan profesional dalam pekerjaannya.

Meski demikian, harus diakui, bahwa bagi para pemula di dunia kerja atau newbie, public speaking dapat menjadi hal yang sangat menakutkan untuk dilakukan. Berikut adalah tips yang dapat membantu para newbie untuk dapat mempraktikkan keahlian public speaking, khususnya di tempat kerja.

Pertama, mulai dengan mengenali siapa audiens yang akan kamu hadapi. Ketika kamu mengetahuinya, informasi tersebut akan dapat membantumu untuk mempersiapkan materi dengan baik.

Kamu dapat menyesuaikan pemilihan kata maupun menentukan level informasi yang akan kamu sampaikan agar sesuai dengan latar belakang dari audiens-mu. Pastikan materi yang kamu persiapkan mudah dimengerti dan dipahami oleh audiens.

Tips kedua adalah menyusun materi yang sudah kamu kumpulkan dan tentukan sebelumnya. Kamu bisa mulai dengan menyusun pembukaan yang dapat menarik perhatian audiens.

Selanjutnya, buatlah struktur yang jelas, teratur dan efisien mengenai poin-poin dari topik yang akan kamu sampaikan. Sebagai transisi dari satu poin ke poin lainnya, kamu juga bisa memasukkan cerita pengalaman pribadi yang relevan dengan topik. Saat selesai menyusun, coba periksa kembali apakah setiap poin yang ingin kamu sampaikan terlihat logis dan mudah dipahami oleh audiens.

Ketiga, jangan lupa untuk berlatih. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Latihan adalah kunci bagi kamu untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri. Kamu bisa berlatih sendiri di depan cermin ataupun di depan teman dan keluarga.

Buatlah catatan mengenai apa saja yang perlu kamu kembangkan atau perbaiki. Berlatih juga untuk mengenali ekspresi wajah yang sesuai dan gerakan tubuh yang dapat mendukungmu saat menyampaikan pendapat. Jangan sampai audiens bingung karena ada ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang kurang sesuai dengan isi pembicaraan kita.

Keempat, ketika berada di depan audiens, pastikan kamu menjaga kontak mata, dan memperhatikan gestur. Saat melakukan public speaking, kamu tidak sedang berbicara sendiri, ada audiens yang memperhatikannya.

Maka dari itu, kontak mata dapat membantumu untuk terhubung dengan audiens dan mempertahankan perhatian mereka selama kamu berbicara. Melalui kontak mata juga kamu dapat mengobservasi apakah audiens mengerti poin yang kamu sampaikan atau tidak. Bersamaan dengan itu, gestur atau gerakan tubuh yang kamu tunjukkan juga dapat membantumu untuk menarik perhatian audiens.

Selain itu, kamu juga dapat menggunakan gestur seperti gerakan tangan untuk memberikan penekanan pada poin-poin penting yang kamu sampaikan sehingga dapat tersampaikan dengan lebih efektif.

Terakhir, jangan takut untuk menerima masukan. Kamu bisa menerimanya dari audiens ketika kamu latihan maupun ketika waktu presentasi sebenarnya.

Bukan hanya para newbie yang membutuhkan masukan mengenai performa mereka, para professional yang bekerja di bidang public speaking juga membutuhkannya. Jadi, jangan takut untuk menerima masukan atau umpan balik yang dapat membantu meningkatkan kemampuanmu. Practice makes perfect.

Kesimpulannya, public speaking adalah keahlian yang penting dan akan sangat berguna di dunia kerja. Dengan mempraktikkan tips-tips dalam artikel ini, para newbie yang ingin mempraktikkan public speaking tidak perlu lagi merasa ragu atau takut untuk memulai. Ingat tidak ada hal yang instan, semua perlu dipelajari dan dilatih. Semakin sering kamu melatihnya, kamu akan semakin terbiasa dan percaya diri untuk melakukannya.

Sumber: https://edukasi.okezone.com/read/2023/04/29/65/2805751/masih-newbie-dalam-public-speaking-coba-lakukan-5-hal-ini?page=3

Penulis: Stephanie Andrea Frederica Hukom, S.Psi & Dr. Arum Etikariena., MPsi., Psikolog

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia