Doktor F.Psi UI Teliti Religiusitas dan Pembuatan Keputusan Etis Mahasiswa: Peran Mediator Karakter Moral, Konformitas dan Kepatuhan pada Figur Otoritas

Depok– Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menggelar sidang terbuka Promosi Doktor atas nama Retno Kumolohadi, secara online via zoom, Senin (18/01/2021).

Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Dr .Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A., Psikolog, dengan Promotor Prof. Dr. Frieda M. Mangunsong Siahaan M.Ed., Psi., Kopromotor Dra. Julia Suleeman, M.A., M.A., Ph.D. Psikolog. Ketua Penguji dan Tim Penguji Dr. Elizabeth Kristi Poerwandari, M.Hum., Psikolog (Ketua), Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A., Psikolog., Prof. Bernadette N. Setiadi, Ph.D., Psikolog., Dra. Clara R.P. Ajisuksmo, MA., Ph.D., Psikolog., Dr. Sri Redatin Retno Pudjiati, M.Si., Psikolog., Dr. Bagus Takwin, M.Hum., Psikolog.

Disertasi yang diangkat oleh Promovendus “Religiusitas dan Pembuatan Keputusan Etis Mahasiswa: Peran Mediator Karakter Moral, Konformitas dan Kepatuhan pada Figur Otoritas”.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena perilaku tidak etis di kalangan mahasiswa terkait isu-isu akademik dan non akademik. Beberapa contoh perilaku tidak etis yang dilakukan yaitu plagiat, titip presensi, perundungan dan pelecehan seksual. Perilaku tidak etis sangat erat kaitannya dengan proses pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan dilema dan berpengaruh pada kondisi psikologis. Sementara Perilaku etis yang diharapkan yaitu masuk kuliah dengan tertib sesuai jumlah kehadiran, serta jujur dalam ujian dan tugas-tugas akademik.

Pembuatan keputusan etis merupakan hasil evaluasi kognitif untuk menetapkan suatu pilihan yang baik. Hasil keputusan etis antara lain berupa ketaatan pada norma-norma yang tertulis maupun tidak tertulis. Pembuatan keputussan etis dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor personal dan situasional yang dipolakan dengan model interaksionis. Namun demikian, model interaksionis ini kurang memperhatikan peran khusus religiusitas, sistem nilai, karakter moral, lingkungan sosial budaya dan lingkungan institusional. Oleh karena itu perlu diadaptasikan dengan konteks lingkungan tertentu seperti konteks mahasiswa di Indonesia.

Pembuatan keputusan etis pada mahasiswa mencakup dimensi akademik, dimensi sosial dan dimensi teknologi informasi. Religiusitas mencakup keyakinan, praktik, perilaku etis perintah dan larangan, serta universalitas. Karakter moral terdiri dari regulasi diri, motivasi moral dan identitas moral. Konformitas merupakan keinginan untuk sama dengan mayoritas atau pendapat umum. Kepatuhan merupakan penerimaan terhadap ide-ide, masukan, perintah dari orang yang memiliki status lebih tinggi.

Pertanyaan penelitian yang ingin dijawab yaitu: (1) Apakah religiusitas, berpengaruh secara langsung terhadap pembuatan keputusan etis?; (2) Apakah religiusitas juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap pembuatan keputusan etis melalui mediator karakter moral, konformitas dan kepatuhan pada figur otoritas?; (3) Bagaimana dinamika pembuatan keputusan etis dan interaksi antara religiusitas, karakter moral, konformitas dan kepatuhan terhadap otoritas memengaruhi pembuatan keputusan etis mahasiswa?”

Penelitian ini mengembangkan model pembuatan keputusan etis berdasarkan model interaksionis. Desain penelitian yang digunakan yaitu mixed method jenis explanatory sequential. Sebelum studi I dan II, dilakukan penelitian awal untuk mengetahui tema-tema dan faktor-faktor yang dominan dalam pembuatan etis yang melibatkan 124 partisipan mengisi angket dan 14 partisipan mengikuti FGD. Pada studi I, dilakukan penelitian kuantitatif dengan jumlah partisipan sebanyak 376 mahasiswa di Jabodetabek dan Yogyakarta. Pada studi II, dilakukan penelitian kualitatif menggunakan metode fenomenologi dengan teknik wawancara terhadap 7 subjek.

Hasil studi menunjukkan bahwa model teoretis persamaan struktural yang menggambarkan pengaruh variabel religiusitas, karakter moral, konformitas dan kepatuhan pada figur otoritas terhadap pembuatan keputusan etis fit dengan data empiris. Religiusitas mempunyai efek langsung dengan arah positif terhadap pembuatan keputusan etis. Karakter moral dan Kepatuhan pada figur otoritas merupakan mediator hubungan yang signifikan antara religiusitas dan pembuatan keputusan etis, namun konformitas tidak demikian. Ketiga faktor berkontribusi sebesar 43 % terhadap pembuatan keputusan etis. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor lain yang mencakup faktor akademik dan non akademik. Faktor akademik terdiri dari: sosialisasi etis, kontrak belajar, pengecekan presensi, pelacakan plagiarisme, student skill termasuk manajemen waktu dan pencarian materi. Faktor non akademik terdiri dari emosi, kondisi fisik, kesempatan dan pemaknaan isu-isu etis.

Secara teoretis penelitian ini berimplikasi pada pengembangan model interaksionis yang diadaptasi dengan konteks penelitian pada lingkungan tertentu yaitu pendidikan. Secara praktis, temuan penelitian yang khas partisipan mahasiswa Indonesia ini melihat religiusitas sebagai prediktor dengan hubungan yang paling kuat terhadap pembuatan keputusan etis; dan konformitas pengaruhnya tidak signifikan. Ini berimplikasi pada institusi pendidikan tinggi untuk membuat program peningkatan nilai-nilai etis yang bermuatan nilai-nilai religius, membuat program penguatan karakter moral dan menjadikan figur otoritas (seperti orang tua dan dosen) sebagai agen sosialisasi etis, yang dapat membantu mahasiswa mengambil keputusan etis.

Setelah mempertahankan disertasinya, Tim Penguji memutuskan mengangkat Retno Kumolohadi sebagai Doktor ke 160 yang dihasilkan oleh Program Studi Ilmu Psikologi jenjang Doktor Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, dan Doktor ke 118 yang lulus setelah Program Studi Ilmu Psikologi jenjang Doktor dikembalikan ke Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dengan predikat Sangat Memuaskan.