Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (F.Psi UI) bekerjasama dengan Faculty of Psychology dan Neuroscience, Maastricht University (FPN UM), Belanda menyelenggarakan konferensi virtual pertama pada 11 November 2020. Konferensi ini menjadi platform untuk menjembatani para peneliti psikologi di berbagai konteks budaya yang berbeda.
Dalam sambutannya, Prof.Dr.Harald Merckelbach, dekan FPN UM, menyoroti pentingnya konferensi ini mengingat sebagian besar penelitian psikologi yang dilaporkan dilakukan dalam konteks WEIRD (Western, Educated, Industrialized, Rich, dan Democratic). Disoroti juga adanya kebutuhan untuk lebih banyak penelitian dari konteks non-WEIRD, seperti Indonesia. Lebih lanjut, Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A., Psikolog, dekan F.Psi UI menyampaikan harapannya untuk kerjasama kedepannya khususnya dalam pengembangan kapabilitas riset bagi para peneliti Universitas Indonesia. Selain itu, juga diharapkan terjalin kerjasama penelitian antar civitas academica di kedua universitas.
Pada konferensi, dua keynote speaker dari kedua universitas menyampaikan materi dengan substansi yang penting untuk diketahui terkait riset terkini. Pertama, Assoc. Prof. Corina D. S. Riantoputra, Ph. D (F.Psi UI) menyampaikan beberapa poin penting terkait kemunculan dan penerimaan pemimpin dalam perspektif Indonesia. Kemudian, Prof. Dr. Henry Otgaar dari FPN UM mengungkapkan relevansi dan pentingnya penelitian lintas budaya di bidang psikologi hukum (legal psychology).
Selain sesi keynote speaker, enam invited speaker dari kedua universitas juga berbagi pengetahuan tentang berbagai tema di sains psikologi. Sali Rahadi Asih, Ph. D, Martina Dwi Mustika, Ph. D, dan Cut Nurul Kemala, M. Psi, Psikolog mewakili UI. Sementara itu Prof. Sandra Mulkens, Ph. D, Prof. Dr.Kai Jonas, dan Dr. Sjir Uitdewilligen mempresentasikan studinya sebagai peneliti Maastricht University.
Konferensi tersebut mendapat perhatian besar terutama dari para peneliti psikologi Indonesia. Panitia menerima banyak makalah dari berbagai universitas dan lembaga penelitian di berbagai provinsi di seluruh Indonesia. Panitia mengatur enam simposium dan delapan sesi paralel untuk sekitar 60 presentasi makalah yang diterima. Secara keseluruhan, konferensi virtual ini telah berhasil menarik minat sekitar 400 pendaftar. Tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga negara-negara lain di seluruh dunia seperti Australia, Belgia, Cina, Jerman, Jepang, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat. Kolaborasi internasional di masa depan sangat diharapkan dari inisiatif ini.
Penulis:Joevarian Hudiyana dan Nathanael Sumampouw