Depok– Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menggelar sidang terbuka Promosi Doktor atas nama Missiliana Riasnugrahani, di Ruang Aula Gd. D F.Psi, Kamis (03/09/2019).
Sidang Promosi Doktor ini diketuai oleh Dr .Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A., Psikolog, dengan Promotor Dr. Bagus Takwin, M.Hum, Kopromotor1 Dra. Corrina D. S. Riantoputra, M.Com., Ph.D., Psikolog, Kopromotor 2 Prof. Dr. phil. Hana R.G. Panggabean, Psikolog, Prof. Dr. M. Enoch Markum, Psikolog (Ketua Penguji), dan Tim Penguji Dr. Budi W. Soetjipto, SE.,MBA, Sunu Widianto, SE.,M.Sc.,Ph.D., Dr. Endang Parahyanti, M.Psi., Psikolog, Debora Eflina Purba, S.S., M.Si., Ph.D
Disertasi yang diangkat oleh Promovendus, berjudul Mekanisme penemuan panggilan: Faktor individual dan organisasional dalam perspektif Career Construction Theory. Pada dasarnya panggilan didefinisikan sebagai keyakinan individu bahwa pekerjaannya merupakan bagian utama dari tujuan dan makna hidupnya, digunakan demi membantu orang lain atau untuk kebaikan yang lebih besar. Individu merasa dipanggil oleh kekuatan di luar diri yang lebih besar yaitu Tuhan, masyarakat atau takdir. Panggilan seringkali dianggap sebagai “kompas internal” yang mulai muncul saat remaja (atau bahkan lebih awal) dan menentukan awal pemilihan pekerjaan individu. Pada kenyataannya tidak semua individu memilih karier atau pekerjaan berdasarkan pada panggilan. Fakta menunjukkan bahwa pemilihan pekerjaan individu tidak hanya diarahkan oleh minat, keahlian ataupun panggilan, tapi juga dipengaruhi oleh faktor pendidikan, ekonomi ataupun ketersediaan pekerjaan, bahkan seringkali individu memutuskan untuk memilih dan menjalani karier berdasarkan arahan orang tuanya. Meskipun demikian, semua individu memiliki dorongan dari dalam diri untuk selalu mencari makna dari apa yang dilakukannya. Makna pekerjaan bukanlah sesuatu yang stabil, tapi terus menerus dibentuk oleh individu selama berada di organisasi. Oleh karena itu penulis berpendapat bahwa semua individu dapat menemukan makna panggilan dalam pekerjaannya saat ini, jika individu terus berupaya mencarinya dengan cara beradaptasi dalam pekerjaan. Panggilan merupakan hasil adaptasi individu terhadap setiap hambatan maupun tantangan dalam pekerjaannya.
Melalui penelitian ini akan dijelaskan mekanisme penemuan panggilan melalui model adaptasi dari Perspektif Career Construction Theory (CCT), beserta faktor-faktor organisasi yang memengaruhinya. Hal ini dilakukan melalui pengukuran terhadap proses adaptasi individu yang meliputi kesiapan adaptif, sumber daya adaptabilitas, respon beradaptasi dan hasil adaptasi, yang berturut-turut diwakili oleh fleksibilitas kognitif, kapasitas positif individu (Psychological Capital), reka-karya (job crafting), dan panggilan. Pada studi 1, penelitian dilakukan pada 304 karyawan dari berbagai perusahaan, melalui studi ini ditemukan bahwa model adaptasi CCT dapat menjelaskan proses penemuan panggilan pada karyawan. Karyawan yang memiliki fleksibilitas kognitif dan PsyCap yang tinggi, akan lebih proaktif untuk melakukan perekaan terhadap batasan-batasan pekerjaannya. Perubahan yang dilakukan membantu karyawan merasa lebih sesuai dengan pekerjaannya dan merasakan bahwa pekerjaannya tidak sekadar tugas, namun menjadi panggilan dalam hidupnya. Panggilan merupakan keyakinan yang diperoleh individu sebagai hasil dari evaluasi dan proses adaptasi yang terus menerus dalam pekerjaan.
Proses adaptasi yang dilakukan individu dalam organisasi tidak berada dalam kondisi ‘hampa secara sosial’. Oleh karena itu dalam studi 2 diukur pengaruh otonomi kerja terhadap respon beradaptasi individu, serta kualitas hubungan atasan dan bawahan dalam peningkatan kinerja karyawan. Studi kedua dilakukan pada 461 karyawan rumah sakit, baik dari profesi medis maupun non medis. Penelitian ini menunjukkan bahwa panggilan tidak hanya merupakan hasil penemuan pribadi tapi juga hasil interaksi dengan kondisi organisasi. Organisasi dapat membantu karyawan untuk lebih mudah menemukan panggilan dalam pekerjaannya dengan memberikan kebebasan untuk menjadwalkan pekerjaan dan menentukan prosedur pelaksanaannya, yaitu apa, bagaimana dan kapan menyelesaikan tugasnya. Hal ini mendorong karyawan untuk proaktif mengubah aktivitas pekerjaannya menjadi lebih sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Organisasi juga berperan mendorong karyawan yang sudah menemukan panggilan untuk menampilkan kinerja yang baik, dengan menjalin kualitas hubungan atasan-bawahan yang baik, yaitu dengan memberikan dukungan instrumental dan dukungan emosional yang tinggi, serta memberikan umpan balik yang konstruktif.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ketiga tipe reka-karya saling berinteraksi dan mendorong kemunculan yang lainnya. Reka-tugas mendorong kemunculan reka-relasi, dan reka-relasi mendorong kemunculan reka-kognisi. Penelitian lanjutan dapat mempertimbangkan faktor iklim organisasi yang dapat memengaruhi perilaku proaktif karyawan, serta faktor internal karyawan seperti identifikasi terhadap organisasi, sehingga organisasi dapat membantu karyawan untuk menemukan panggilan dalam pekerjaannya.
Setelah mempertahankan disertasinya, Tim Penguji memutuskan mengangkat Missiliana Riasnugrahani sebagai doktor ke-150 yang dihasilkan oleh Program Studi Ilmu Psikologi jenjang Doktor Fakultas Psikologi UI, dan merupakan Doktor ke-108 yang lulus setelah Program Studi Ilmu Psikologi jenjang Doktor dikembalikan ke Fakultas Psikologi UI dengan predikat Cum Laude. (Md)