Pendidikan Karakter Bagi Pengembangan SDM Unggul Indonesia

Jakarta– Indonesia saat ini tengah gencar untuk mencetak ataupun berupaya menghasilkan generasi-generasi unggul yang mampu bersaing di era yang kompetitif seperti sekarang ini, dan pendidikan karakter menjadi salah satu kunci utama untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan juga unggul. Terkait hal tersebut ada banyak langkah yang sudah dan telah dilakukan oleh pemerintah dan stakeholder untuk bisa menghasilkan SDM yang unggul.

Hal tersebut dikemukakan Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan kebudayaan RI Bapak Iwan syahril, Ph.D, Dekan Fakultas Psikologi UI Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A., Psikolog , dan Najelaa Shihab, M.Psi., Psikolog dalam Program Indonesia Bicara yang di tayangkan live di TVRI Nasional (01/06/2020) dengan Topik Pendidikan Karakter Bagi Pengembangan SDM Unggul Indonesia.

Iwan menjelaskan, secara gambaran kita ingin setiap anak tumbuh kembang secara holistic. Tumbuh kembang anak ada olah ciptanya, kognitif, olahrasa, afektif dan olahraga. Dalam hal ini karakter adalah salah satu hal yang penting dan merupakan bagian dari manusia, bukan hanya value. Melihat dari filosofi Bapak Ki Hajar Dewantoro, terdapat dua hal kodrat yang perlu dimiliki, pertama kodrat alam, dimana sebuah masyarakat berada, hal tersebut bersumber yakni Pancasila, kedua kodrat zaman, dengan seiring berkembangnnya ini merupakan zaman yang perlu kita jawab tantangannya dan untuk itu pemerintah merumuskan dari Kemendikbud Profil Pelajar Pancasila, ada 6 indikator dari program ini, yakni beriman, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global. Program ini dirasa paling fundamental untuk menciptakan SDM unggul yang kita inginkan.

Menurut Najelaa, pendidikan karakter secara psikologis, semua pihak perlu mengambil peran, apapun yang dilakukan di rumah, di sekolah,bahkan di masyarakat, merupakan bagian pendidikan untuk anak. Menurut najeela masyarakat yang berkarakter bukan soal gelarnya, lulusnya, tapi betul-betul dapat mewujudkan nilai-nilai di kehidupan nyata.

Tjut Rifameutia menambahkan, sifat keteladanan juga amat penting untuk dimiliki seorang anak, perlunya kerjasama dari banyak pihak, orang tua juga perlu mengetahui program pemerintah yakni profil pelajar Pancasila. Mendidik anak bukan hanya tugas seorang guru, media juga perlu membantu dalam hal ini. Perkembangan kognitif tiap anak berbeda-beda, usia 5 tahun pertama seorang anak, perlu sekali di perlihatkan hal-hal baik atau hal positif. Pendidikan dasar atau pendidikan usia dini perlu sekali diperhatikan untuk tumbuh kembang anak dan untuk memudahkan pendidikan anak kedepannya.

“Kita semua harus mengetahui apa sebenarnya tugas kita sebagai warga negara, dimana kita diminta mendukung kegiatan atau nilai-nilai yang baik dari program pemerintah untuk , kita perlu memberikan kontribusi kita sebagai orangtua, sebagai guru, masyarakat dengan semangat gotong royong yang sama kepada negara,”papar Tjut Rifameutia.

Najelaa juga berpendapat bahwa sebetulnya bidang psikologi banyak sekali memberikan kontribusi pada dunia pendidikan terlebih dalam bidang bimbingan karier, proses assessment guru, semoga dengan pendekatan psikologi nantinya dapat mendasari banyak kebijakan-kebijakan pendidikan yang dinuat pemerintah serta praktek dilapangan terkait pengasuhan orangtua, maupun pendidikan yang dilakukan guru di sekolah dapat berpihak pada semua dan anak.

(Md)

We are using cookies to give you the best experience. You can find out more about which cookies we are using or switch them off in privacy settings.
AcceptPrivacy Settings

GDPR

× Whatsapp Fakultas