Jadi Mitra Pencerah Nusantara, F.Psi UI Raih Penghargaan dari CISDI

Jadi Mitra Pencerah Nusantara, F.Psi UI Raih Penghargaan dari CISDI

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (F.Psi UI) meraih penghargaan dari Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) sebagai wujud apresiasi telah menjadi mitra media dari Pencerah Nusantara. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. dr. Nila F. Djuwita Moeloek, SpM(K) kepada Dekan F.Psi Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, MA., Psikolog, di gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta, pada Rabu (17/7/2019).

Ditahun 2012, Kantor Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millenium Development Goals melahirkan sebuah model intervensi berbasis tim bernama Pencerah Nusantara, untuk menjawab berbagai tantangan yang ada di wilayah kerja puskesmas di daerah terpencil; terutama dalam mengatasi kekurangan tenaga kesehatan dan pendampingan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku mencari layanan kesehatan (health seeking behavior). Melalui keberlanjutan pengelolaan program Pencerah Nusantara oleh Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) sejak Desember 2014, masyarakat sipil mengambil peran lebih luas dalam upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berbagai inisiatif untuk melakukan transformasi pelayanan kesehatan. Bersama tim tenaga kesehatan muda terpilih yang tergabung dalam program Pencerah Nusantara, CISDI memperkuat sistem layanan kesehatan di berbagai daerah sebagaimana dimandatkan oleh Deklarasi Alma Ata. Pelibatan kaum muda dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh CISDI sejak lahirnya Pencerah Nusantara hingga kini, memperkuat dasar pemikiran bahwa pelibatan kaum muda adalah akselerator terbaik untuk mencapai target pembangunan kesehatan.

Model kolaborasi tim interprofesi yang diterapkan Pencerah Nusantara membawa semangat perubahan dalam upaya pemerataan pembangunan kesehatan. Setelah keberhasilan pada tiga tahun pertama implementasi, perubahan yang terjadi dari model ini memperoleh pengakuan dari pemerintah. Di tahun 2015, Kementerian Kesehatan mengadopsi dan melakukan scale-up terhadap intervensi kesehatan berbasis tim menjadi program skala nasional Nusantara Sehat. Model kolaborasi tim interprofesi yang diterapkan Pencerah Nusantara membawa semangat perubahan dalam upaya pemerataan pembangunan kesehatan. Setelah keberhasilan pada tiga tahun pertama implementasi, perubahan yang terjadi dari model ini memperoleh pengakuan dari pemerintah. Di tahun 2015, Kementerian Kesehatan mengadopsi dan melakukan scale-up terhadap intervensi kesehatan berbasis tim menjadi program skala nasional Nusantara Sehat.

Tujuh tahun berlalu sejak awal perjalanannya, kepulangan tim Pencerah Nusantara Angkatan 6 menandakan masa berakhirnya Cohort II Pencerah Nusantara. Terdapat 222 tenaga kesehatan muda yang telah ditempatkan di 16 kabupaten untuk melakukan intervensi penguatan manajemen puskesmas, advokasi dan sosialisasi terkait kesehatan ibu dan anak, memastikan kecukupan gizi, serta melakukan pembinaan untuk membangun kemitraan lintas sektor yang lebih kuat di wilayah penempatan.

Menutup Cohort II Pencerah Nusantara, CISDI menyelenggarakan Paparan Publik Pencerah Nusantara untuk menyampaikan pencapaian-pencapaian program sekaligus memberikan apresiasi kepada mitra-mitra yang telah mendukung berjalannya program Pencerah Nusantara selama 6 tahun pelaksanaan: Mitra Pemerintah Kabupaten Sikakap, Karawang, Pasuruan, Ende, Berau, Toli-toli, Sigi, Aceh Selatan, Muara Enim, Cirebon, Grobogan, Pasangkayu, Gunung Mas, Sumbawa Barat, dan Sorong; mitra Media Kumparan dan Liputan6.com; mitra akademisi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, RSCM, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; mitra organisasi masyarakat sipil Inspirit dan Yayasan Cahaya Guru, serta mitra swasta Nutrifood dan General-Electric (GE) Foundation.

Kegiatan paparan publik (public expose) Pencerah Nusantara yang dilaksanakan pada 17 Juli 2019, menjadi sarana untuk berdiskusi antara pemangku kepentingan dengan praktisi kesehatan, mengenai opsi-opsi perbaikan dalam upaya membangun layanan kesehatan primer yang berkualitas dan terjangkau untuk semua. Menghadirkan lebih dari 200 aktor pembangunan dari berbagai sektor seperti pemerintahan, akademisi, masyarakat sipil, swasta dan media, agenda ini secara resmi menutup masa bakti Pencerah Nusantara. Nilai-nilai, semangat, serta pendekatan yang dianut oleh program ini akan ditransformasikan dalam bentuk baru yang diharapkan mampu berkontribusi lebih banyak dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. (Md)

 

We are using cookies to give you the best experience. You can find out more about which cookies we are using or switch them off in privacy settings.
AcceptPrivacy Settings

GDPR

× Whatsapp Fakultas