Stress: What it is & How to manage it

Stress: What it is & How to manage it

Depok — Fakultas Psikologi UI menyelenggarakan seminar sebagai salah satu rangkaian acara dari 4th Annual Psychology Summit. Seminar yang diadakan pada tanggal 15 September 2018 lalu di Auditorium Fakultas Psikologi UI ini membawakan tema mengenai coping stress lewat passion yang dimiliki oleh setiap orang.

Acara dimulai pukul 09.00 pagi dihadiri oleh lebih dari 160 peserta dibuka dengan sambutan dari Ketua BEM Fakultas Psikologi UI dan Project Officer dari 4th Annual Psychology Summit. Seminar dimulai dengan materi dari pembicara pertama, yaitu Mellia Christia, M.Si., M.Phil., Psikolog, Psikolog yang banyak berkecimpung di bidang Psikologi klinis dan merupakan dosen Fakultas Psikologi UI; dengan Sri Izzati—penulis dan duta bahasa jawa barat 2016—sebagai moderator, pembicara yang akrab disapa Melli membahas mengenai Stress: What it is & How to manage it.

Menurutnya, stres adalah tekanan yang terjadi karena kondisi psikologis maupun fisik. Stres tidaklah sama dengan gila, pemikiran seperti itu akan membuat seseorang menolak untuk mencari bantuan dari orang lain karena terkesan terkena gangguan psikologis. Oleh karena itu, stres harus diatasi sebaik mungkin sebelum berubah menjadi depresi. Beliau juga mengatakan bahwa setiap orang tentu akan memiliki stres dan hal tersebut tidak dapat dihindari. Stres berfungsi sebagai keseimbangan dalam diri, akan tetapi ada sekelompok orang yang memang memiliki risiko mengalami stres lebih tinggi, contohnya adalah orang-orang di tempat pengungsian atau korban bencana.

Beliau menganalogikan, mengelola stres bagaikan membuka dan menutup mulut balon. Manusia perlu mengatur jumlah stres yang masuk dan keluar. Jangan sampai stres menumpuk dan menjadi semakin parah! Mengelola stres yang efektif akan bergantung pada situasinya. Emosi positif dapat menurunkan stressor, oleh karena itu, hindari atau ubah situasi tidak menyenangkan. Salah satu cara mengatasi stres adalah lewat PASSION.

Pembicara kedua adalah Tasya Kamila, penyanyi dan public figure Indonesia. Tasya berbagi pengalamannya ketika menempuh pendidikan di New York yang tentunya juga menimbulkan stres baginya. Menurut Tasya, salah satu cara untuk mengatasi stres adalah dengan “do what you love to do”. Semua orang harus mengetahui passion-nya masing-masing, salah satu cara mengetahuinya adalah dengan get inspired by people, and then, try it! Passion adalah sesuatu yang kita bergairah ketika melakukannya dan untuk mengetahuinya, kita perlu mencoba hal-hal baru.

Setelah materi selesai, acara ditutup dengan penampilan dari band Fakultas Psikologi UI, Psymphony dan pengundian doorprize bagi yang beruntung. Akhir kata, Tasya berpesan mengenai pentingnya konsistensi, persistensi, dan resiliensi; dan surround yourself with positive people that will support you.